Ayam Cemani: Persebaran, Habitat, Ciri-Ciri, Jenis, Makanan dan Harganya

17-10-2023

Fauantis - Ayam Cemani adalah salah satu jenis ayam hias yang seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam. Dikutip dari buku Panen Rezeki dengan Beternak Ayam Hias Cemani karya Desny Arsandy (2017), disebutkan bahwa ayam cemani berasal dari Jawa, tepatnya di daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

Cemani sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya hitam pekat. Sesuai dengan penampilannya yang berwarna hitam di seluruh tubuhnya. Ayam cemani berwarna hitam disebabkan adanya mutasi genetik yang menyebabkan pigmentasi hitam. Kondisi genetik ini biasa disebut dengan fibromelanosis.

Untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai ayam kedu ini, pada artikel ini faunatis berikut ini akan disajikan informasi terkait habitat, ciri-ciri, jenis, makanan dan harga dari ayam kedu tersebut. Simak baik-baik, yah!

Persebaran dan Habitat Ayam Cemani

Ayam Kedu memiliki persebaran dan habitat utama di wilayah Kedu, khususnya di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, serta Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Magelang.

Ayam ini berasal dari daerah tersebut dan telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi lokal. Meskipun awalnya digunakan dalam konteks upacara dan ritual, kini cemani telah menyebar lebih luas di berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan ke luar negeri.

Ayam ini biasanya hidup dalam lingkungan yang terkait dengan pemeliharaan tradisional ayam, dan mereka dijaga dengan baik oleh komunitas lokal di daerah asal mereka serta oleh pecinta ayam unggulan.

Ciri-Ciri Ayam Cemani

Ayam kedu memiliki ciri-ciri fisik yang unik. Ayam jantan dewasa biasanya memiliki berat antara 2,5 hingga 3,5 kilogram, sedangkan betina dewasa cenderung lebih ringan, dengan bobot sekitar 2 hingga 2,5 kilogram. Bulunya sangat khas, dengan warna yang benar-benar hitam, bahkan daging dan tulang mereka pun berwarna hitam.

Ayam kedu juga memiliki karakteristik seperti bulu yang keras, tubuh berukuran sedang, bulu ekor yang mengarah ke atas, dan jengger berukuran besar. Untuk subtipe Cemani, jenggernya bahkan lebih hitam dan memiliki mata berwarna coklat gelap, serta cenderung suka berkelana.

Betina ayam ini sangat melindungi anak-anaknya, dan produksi telur mereka sekitar 150 hingga 160 butir per ekor per tahun. Selain itu, cemani mulai bertelur sekitar usia enam bulan. Ayam kedu memiliki nilai budaya yang penting, terkait dengan legenda Ki Ageng Makukuhan, dan telah dikembangkan dan dimurnikan sejak tahun 1924 oleh Tjokromihardjo dan kemudian dilanjutkan oleh anak-anaknya.

Jenis Ayam Cemani

Ayam ini memiliki beberapa jenis yang berbeda tergantung pada karakteristik fisik dan genetiknya. Beberapa jenis cemani yang dikenal meliputi:

  • Ayam Kedu Hitam: Ayam ini memiliki tubuh dan bulu berwarna hitam, tetapi jengger (bagian atas kepala) dan kloaka (bagian ekor) masih berwarna kemerahan.
  • Ayam Cemani: Ayam ini adalah yang paling dikenal dengan bulu yang benar-benar hitam, bahkan hingga daging dan tulangnya pun berwarna hitam.
  • Ayam Kedu Putih: Tipe ini memiliki bulu berwarna putih, yang merupakan kebalikan dari Ayam Kedu Hitam.
  • Ayam Kedu Merah: Ayam ini memiliki bulu berwarna hitam dengan jengger berwarna merah.

Makanan Ayam Cemani

Makanan untuk ayam kedu tidak jauh berbeda dengan makanan untuk ayam pada umumnya. Cemani termasuk dalam golongan hewan omnivora, yang berarti dapat makan berbagai jenis makanan.

Biasanya cemani memakan biji-bijian seperti jagung, gandum, atau sorgum. Ayam kedu ini juga memerlukan protein. Protein tersebut  dapat diperoleh dari jangkrik, ulat hongkong, ikan teri, dan sumber protein lainnya.

Pastikan juga ayam jenis ini  mendapatkan akses ke rumput segar dan pakan hijauan, karena ini akan membantu memenuhi kebutuhan serat dan vitamin mereka.

Harga Ayam Cemani

Harga ayam kedu dapat sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, kualitas, dan tempat di mana Anda membelinya. Di Indonesia, harga rata-rata untuk ayam  jantan bisa berkisar dari sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per ekor, tergantung pada kualitas dan popularitasnya.

Sementara itu, sepasang ayam kedu jantan dan betina dewasa yang siap bertelur biasanya memiliki harga yang lebih tinggi, berkisar dari Rp 4 juta hingga Rp 6 juta atau lebih, tergantung pada kualitas dan pasar lokal.. Harga ayam kedu juga dapat berbeda di luar Indonesia, terutama jika Anda mencari cemani di pasar internasional atau melalui peternak yang khusus memelihara ayam hias eksotis tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa ayam kedu adalah sebuah keajaiban alam yang telah menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Berkat keunikkan yang dimilikinya, hewan unggas ini memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh ayam lainnya. Selain itu, ayam kedu ini juga bernilai tinggi dalam dunia ternak ayam.

Artikel Lainnya