Ayam Kalkun: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, dan Habitatnya

15-07-2023

Ayam kalkun (Meleagris gallopavo) adalah salah satu jenis unggas yang cukup populer di dunia. Berbeda dengan ayam hutan, kalkun memiliki tubuh besar dan warna mencolok yang membuat unggas ini menjadi bagian penting dalam budaya dan industri peternakan di berbagai negara.

Kalkun pertama kali ditemukan di Amerika Utara oleh penjelajah Eropa pada abad ke-16. Unggas ini awalnya merupakan hewan asli Meksiko dan bagian tengah Amerika Serikat. Kalkun kemudian dibawa ke Eropa oleh para penjelajah dan menjadi terkenal di sana.

Saat ini, kalkun dibudidayakan di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Brasil, hingga Indonesia. Daging ayam kalkun merupakan sumber protein yang bernutrisi tinggi dan rendah lemak.

Kalkun juga dijadikan bahan baku untuk berbagai produk olahan, seperti sosis kalkun, ham kalkun, dan daging giling kalkun. Selain dagingnya, telur ayam kalkun juga memiliki nilai komersial.

Meskipun ukurannya lebih besar daripada telur ayam biasa, telur kalkun memiliki rasa yang lezat dan digunakan dalam berbagai resep kuliner. Untuk lebih mengenal unggas yang satu ini, yuk kita simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Klasifikasi Ayam Kalkun

(Foto: hewanbinatang.com)

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Galliformes

Family: Phasianidae

Sub Famili: Meleagridinae

Genus: Meleagris Linnaeus

Spesies: M. gallopavo, M. ocellata

Ciri-Ciri Ayam Kalkun

(Foto: jualayamhias.com)

Kalkun memiliki sejumlah ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis ayam lainnya. Berikut adalah beberapa ciri ciri ayam kalkun yang dapat dikenali, di antaranya:

1. Ornamen Berdaging Merah Panjang (Snood)

Salah satu ciri paling mencolok pada kalkun jantan adalah ornamen berdaging merah panjang yang tergantung di atas paruhnya yang disebut snood yang bisa tumbuh dengan panjang yang berbeda-beda pada setiap individu.

Saat kalkun jantan memperlihatkan minat atau kegembiraan, snood akan membesar dan memanjang, menciptakan tampilan yang mengesankan.

Snood bukan hanya sekadar ornamen, tetapi juga berperan dalam komunikasi antarindividu dan merupakan indikator kesehatan ungags ini.

2. Kepala

Kepala kalkun memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya. Bagian tengah kepala kalkun jantan tidak berbulu dan ditutupi oleh kulit yang berwarna merah kebiruan. Pada saat tertentu, warna kulit kepala dapat berubah menjadi lebih terang untuk menarik perhatian betina atau menunjukkan dominasi.

Selain itu, ayam kalkun memiliki jambul yang dapat ditekuk atau dibentangkan sesuai dengan situasi dan emosi yang mereka rasakan. Jambul ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi visual antarindividu.

3. Warna Bulu

Kalkun memiliki variasi warna bulu yang mencolok. Pada umumnya, jantan memiliki bulu dengan kombinasi warna coklat kehitaman, merah, biru, dan ungu di bagian kepala dan leher.

Bulu ekor kalkun jantan memiliki pola yang khas dan terbentuk seperti kipas yang dapat dibuka saat kalkun sedang memamerkan diri atau saat sedang berinteraksi dengan betina.

Kalkun betina memiliki bulu yang lebih teduh dan seringkali berwarna coklat keabu-abuan. Warna bulu yang mencolok pada anakan ayam kalkun membantu dalam pengenalan jenis kelamin dan memainkan peran penting dalam atraksi dan seleksi pasangan kawin.

4. Ukuran dan Postur Tubuh

Ayam kalkun memiliki ukuran tubuh yang besar dan berbeda antara jantan dan betina. Jantan dewasa biasanya memiliki berat antara 7 hingga 14 kilogram, sedangkan betina biasanya lebih kecil dengan berat sekitar 4 hingga 6 kilogram.

Selain itu, ungags yang satu ini memiliki postur tubuh yang tegap dan kuat. Mereka memiliki leher yang panjang dan tegak serta tubuh yang berotot.

5. Janggut

Ciri khas lainnya pada ayam kalkun adalah adanya janggut yang tergantung di bagian depan leher jantan. Janggut ini merupakan kelompok bulu panjang yang menjuntai di bawah leher. Janggut kalkun jantan dapat tumbuh dengan panjang yang bervariasi.

Saat kalkun merasa terancam atau bersemangat, janggut dapat membesar dan berubah warna menjadi merah atau biru, menambah kesan dramatis pada penampilan mereka.

6. Tingkah Laku

Unggas yang satu ini memiliki tingkah laku yang khas dan menarik untuk diamati. Mereka adalah hewan sosial dan biasanya hidup dalam kelompok. Kalkun dapat terlihat berjalan dengan gaya tegap, dan sering mengibaskan bulu ekor mereka sebagai bagian dari gerakan atraktif.

Selain itu, ayam kalkun juga memiliki kebiasaan bercakap-cakap satu sama lain dan menggunakan berbagai ekspresi tubuh untuk berkomunikasi di antara mereka.

7. Suara

Suara yang dihasilkan oleh kalkun merupakan ciri khas yang sangat dikenal. Kalkun jantan mengeluarkan suara yang disebut "gobble-gobble" atau seringkali terdengar seperti "gluglugluglu".

Suara ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan betina, menunjukkan dominasi teritorial, atau sebagai panggilan peringatan saat ada ancaman. Setiap jantan memiliki suara yang unik, sehingga dapat menjadi cara mengidentifikasi individu dalam kelompok.

Jenis-jenis Ayam Kalkun

(Foto: Wikipedia)

1. Kalkun Bronze

Kalkun Bronze adalah salah satu jenis ayam kalkun yang paling populer. Mereka memiliki bulu berwarna coklat kehitaman yang mencolok dengan kilauan tembaga. Kalkun Bronze seringkali digunakan dalam produksi daging karena dagingnya yang lezat dan berkualitas tinggi.

Selain itu, mereka juga memiliki tingkat pertumbuhan yang baik dan kemampuan bertelur yang cukup baik. Kalkun Bronze adalah salah satu ras kalkun yang paling tua dan merupakan salah satu ras yang digunakan oleh peternak di berbagai negara.

2. Kalkun Black Spanish

Kalkun Black Spanish adalah jenis ayam kalkun yang memiliki ciri khas bulu hitam mengkilap yang indah. Mereka ditemukan pertama kali di Spanyol dan kemudian dibawa ke Amerika oleh para penjelajah.

Selain warna bulunya yang mencolok, kalkun Black Spanish juga dikenal karena dagingnya yang lezat. Namun, mereka tidak sepopuler seperti kalkun Bronze dalam industri peternakan modern.

Meskipun demikian, ras ini masih dipelihara oleh beberapa peternak hobi dan dipertahankan sebagai bagian dari warisan genetik kalkun.

3. Narragansett

Narragansett adalah jenis ayam kalkun yang berasal dari daerah Rhode Island, Amerika Serikat. Mereka memiliki bulu yang berwarna coklat keabu-abuan dengan pola hitam yang khas pada bulu ekor dan punggung.

Kalkun jenis ini cukup populer karena dagingnya yang berkualitas dan kemampuan bertelur yang baik. Mereka juga dikenal memiliki sifat yang ramah dan mudah dijinakkan, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk peternak hobi.

Meskipun mereka tidak sepopuler seperti kalkun Bronze, Narragansett tetap menjadi ras yang dihargai dan dipertahankan.

4. Kalkun Putih

Ayam kalkun Putih adalah salah satu jenis kalkun yang paling umum dan populer. Mereka memiliki bulu berwarna putih yang mencolok. Kalkun Putih sering dipilih untuk produksi daging karena pertumbuhan yang cepat dan kualitas daging yang baik.

Selain itu, kalkun Putih juga dikenal memiliki tingkat konversi pakan yang efisien. Keuntungan lain dari kalkun Putih adalah bulunya yang mudah dicabut, membuatnya lebih mudah untuk proses pemrosesan.

5. Kalkun Golden Palm

Kalkun Golden Palm adalah jenis kalkun yang langka dan tidak terlalu dikenal secara luas. Mereka memiliki bulu dengan kombinasi warna emas, coklat, dan hitam yang menciptakan tampilan yang menarik.

Kalkun jenis ini cenderung lebih kecil dibandingkan jenis kalkun lainnya. Meskipun jarang ditemui di industri peternakan besar, kalkun Golden Palm sering dipelihara sebagai hewan hobi atau untuk tujuan dekoratif.

Habitat Kalkun

(Foto: agrotek.id)

Hewan ini umumnya dapat ditemukan di hutan-hutan yang lebat, termasuk hutan-hutan konifer dan hutan campuran dengan vegetasi yang melimpah. Mereka menyukai daerah-daerah yang memiliki pohon-pohon besar sebagai tempat berlindung dan sumber makanan seperti buah-buahan, biji-bijian, dan serangga.

Hewan berkaki dua ini juga dapat hidup di daerah-daerah bersemak dan padang rumput yang luas. Mereka dapat beradaptasi dengan berbagai jenis habitat yang terdiri dari semak-semak, semak belukar, dan rerumputan yang tinggi.

Mereka menggunakan tempat perlindungan yang tersedia, seperti semak, semak belukar, dan rerumputan untuk beristirahat dan bertengger.

Seiring berjalannya waktu, kalkun juga dapat ditemui di sekitar pemukiman manusia dan dijadikan sebagai hewan ternak. Kalkun dapat hidup di daerah pedesaan yang memiliki sumber pangan yang cukup.

Makanan ayam kalkun bisa beragam, seperti sisa-sisa makanan dan biji-bijian yang tersebar di sekitar permukiman manusia.

Itulah tadi penjelasan tentang kalkun, lengkap dengan ciri-ciri, jenis, dan habitatnya. Temukan informasi menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.

Artikel Lainnya