Faunatis.com - Kebanyakan orang akan menyukai hewan berbulu yang menggemaskan seperti kucing. Ya, terkenal dengan sifatnya yang manja dan manis, tak heran banyak yang memilihnya menajdi hewan peliharaan.
Namun ada yang berbeda dengan kucing yang satu ini. Meskipun memiliki bulu indah dan ukuran tubuh yang kecil yang terlihat sangat menggemaskan, namun kamu jangan sampai terkecoh!
Dengan nama ilmiah Felis Nigripes, kucing ini berasal dari Afrika Selatan.
Hewan kecil ini terkenal sangat berbahaya bahkan melebihi dari singa. Penasaran bagaimana? Simak ulasan berikut, ya!
Black-footed Cat hanya ditemukan di tiga negara di selatan Afrika: Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan. Mereka sebagian besar ditemukan di padang rumput pendek hingga sedang, padang gurun semak belukar, dan dataran pasir, termasuk Gurun Kalahari dan Karoo. Daerah dengan padang rumput yang memiliki kepadatan tikus dan burung yang tinggi merupakan habitat optimal. Mereka tampaknya menghindari daerah yang bersemak dan lahan berbatu, mungkin karena adanya hewan pemangsa lain. Curah hujan tahunan rata-rata di wilayah ini adalah 100-500 mm.
Kucing Black-footed jarang ditemui jika dibandingkan dengan kucing kecil lainnya di selatan Afrika. Pengetahuan tentang perilaku dan ekologi kucing ini berasal dari studi yang berlangsung selama beberapa dekade di Cagar Alam Benfontein dan dua peternakan besar di tengah Afrika Selatan. Peneliti dari Kelompok Kerja Kucing Black-footed terus mempelajari kucing-kucing ini di tiga area tersebut.
Di area penelitian seluas 60 km persegi, mereka menemukan kepadatan kucing dewasa sebesar 0,17/km persegi, namun di habitat yang berkualitas rendah, kepadatan jauh lebih rendah. Jantan memiliki wilayah rumah yang lebih besar, yaitu 20,7 km persegi, dibandingkan dengan betina yang memiliki wilayah rumah sekitar 10 km persegi. Wilayah rumah jantan tumpang tindih dengan wilayah rumah satu hingga empat betina.
Julukan "Black-footed Cat" diberikan karena kucing ini memiliki telapak kaki yang berwarna hitam, sementara bulu badannya bercorak seperti macan tutul. Kucing kaki hitam termasuk dalam daftar kucing liar terkecil di Afrika, dengan panjang tubuh hanya sekitar 36-40 cm.
Namun, jangan sekali-kali mencoba untuk mengelusnya, karena kucing ini dianggap sebagai salah satu kucing yang paling mematikan di dunia. Julukan ini diberikan berdasarkan kemampuannya dalam berburu. Meskipun tubuhnya kecil, kucing kaki hitam memiliki tingkat keberhasilan sekitar 60 persen dalam berburu.
Makanan kucing kaki hitam tidaklah terbatas. Mereka dapat memangsa berbagai jenis mangsa, mulai dari kalajengking, belalang, tikus, hingga burung, bahkan mangsa yang lebih besar dari ukurannya. Kucing kaki hitam akan memantau mangsa mereka dengan sangat hati-hati, mengendap-endap hingga mereka berada dalam jarak yang sangat dekat dengan mangsa.
Jika mereka mengincar burung, kucing kaki hitam akan menggunakan kekuatan kaki belakang mereka untuk melompat tinggi. Dengan gigi tajam dan cakar yang kuat, mangsa mereka memiliki sedikit peluang untuk lolos dari serangan mereka. Kucing kaki hitam berburu di malam hari karena mereka adalah hewan nokturnal, itulah sebabnya sangat sulit untuk menemui mereka.
Ketika berburu, kucing kaki hitam dapat berjalan hingga 32 km. Pendengaran dan penglihatan yang sangat baik membuat mereka sangat terampil dalam berburu di kegelapan malam.
Klasifikasi Kucing Kucing Kaki Hitam (Felis nigripes)
Black-footed Cat termasuk dalam genus Felis dan klasifikasi taksonomi lengkap atau klasifikasi ilmiah spesies Kucing Kaki Hitam adalah sebagai berikut:
Kerajaan: Animalia (hewan)
Filum: Chordata (vertebrata)
Kelas: Mammalia (mamalia)
Ordo: Carnivora (hewan pemangsa)
Subordo: Feliformia (mirip kucing)
Famili: Felidae (kucing)
Subfamili: Felinae (kucing kecil)
Genus: Felis Spesies: Felis nigripes (Kucing Kaki Hitam)
Subspesies: tidak ada
Nama ilmiah untuk Black-footed Cat adalah Felis nigripes, yang juga dikenal sebagai nama binomial, nama spesies, nama Latin, nama biologi, atau nama zoologi. Beberapa menggunakan istilah 'nama botani,' namun istilah tersebut hanya berlaku untuk kerajaan tumbuhan (botani) dan bukan kerajaan hewan (zoologi).