Faunatis - Burung kiwi merupakan fauna endemik dari negara Selandia Baru dan menjadi salah satu burung yang paling terkenal di dunia karena karakteristik uniknya.
Burung kiwi adalah burung yang tidak bisa terbang dan memiliki tubuh yang hampir mirip dengan hewan darat seperti landak, dengan bulu yang lebih mirip dengan rambut daripada bulu burung.
Mereka memiliki paruh yang panjang dan melengkung, serta mata yang relatif kecil. Namun, di balik daya tariknya yang menawan, burung kiwi juga menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidupnya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan tantangan yang dihadapi oleh burung kiwi.
Berikut adalah taksonomi atau klasifikasi ilmiah lengkap untuk burung (Apteryx);
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Infrakelas: Palaeognathae
Ordo: Apterygiformes
Famili: Apterygidae
Genus: Apteryx
Seperti yang dijelaskan sebelumnya burung ini merupakan salah satu fauna endemik yang paling terkenal dari Selandia Baru. Meskipun mereka hanya dapat ditemukan di negara ini, persebaran mereka cukup bervariasi di seluruh pulau-pulau Selandia Baru. Setiap spesies kiwi memiliki wilayah persebaran sendiri, menciptakan beragam habitat yang mereka huni.
Salah satu habitat utama bagi kiwi adalah hutan hujan yang lebat. Di wilayah-wilayah ini, seperti Taman Nasional Fiordland di Pulau Selatan, kiwi merasa sangat nyaman. Hutan hujan menyediakan perlindungan yang cocok dengan dedaunan lebat dan lapisan tanah yang tebal, yang memungkinkan mereka untuk mencari makanan seperti serangga dan cacing.
Namun, kiwi tidak hanya terbatas pada hutan hujan. Mereka juga dapat ditemukan di hutan rimba, yang mencakup daerah yang lebih terbuka dan tumbuhan yang lebih rendah. Kiwi juga memanfaatkan habitat pegunungan, seperti Southern Alps di Pulau Selatan, di mana kiwi Alpine (Apteryx owenii) hidup.
Burung kiwi adalah hewan yang sangat unik dan memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari burung lainnya.
Salah satu ciri yang paling mencolok adalah paruh panjangnya yang berakhir dengan sepasang lubang hidung di ujungnya. Paruh ini digunakan untuk menggali tanah dan mencari makanan di bawah permukaan tanah.
Selain paruhnya yang unik, burung ini juga memiliki sayap yang sangat kecil, hampir tak terlihat, yang tidak dapat digunakan untuk terbang. Mereka termasuk dalam kelompok burung yang disebut "burung ratit," yang merupakan burung-burung yang tidak dapat terbang. Meskipun memiliki sayap, kiwi lebih mengandalkan kaki yang kuat untuk bergerak di darat.
Mereka juga memiliki bulu yang lembut dan berwarna coklat, yang membantu mereka menyatu dengan lingkungan hutan di Selandia Baru, habitat alaminya. Matanya berwarna hitam, dan mereka memiliki telinga yang kecil yang tersembunyi di antara bulu-bulu mereka.
Ukuran burung ini bervariasi tergantung pada spesiesnya, tetapi secara umum, mereka memiliki tubuh yang seukuran dengan ayam biasa. Betina kiwi biasanya lebih besar daripada jantan, dan berat badan mereka berkisar antara 1 hingga 4 kilogram, tergantung pada spesiesnya.
Burung kiwi juga dikenal sebagai burung nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari. Ini berarti mereka memiliki penglihatan yang baik dalam kondisi cahaya rendah, yang membantu mereka mencari makanan di hutan yang gelap.
Kiwi adalah burung omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai sumber makanan. Makanan utama dalam diet kiwi adalah buah-buahan kecil seperti buah beri, buah berwarna-warni, dan buah semak lainnya. Mereka mencari buah-buahan ini di hutan-hutan yang mereka huni.
Selain buah, kiwi adalah pemangsa cacing tanah yang vokal. Paruh panjang mereka digunakan untuk menggali tanah dan menangkap cacing serta serangga tanah lainnya. Ini adalah komponen penting dalam diet mereka yang memberikan protein dan nutrisi yang diperlukan.
Kiwi juga terkenal sebagai pemakan serangga, mencakup berbagai jenis serangga seperti laba-laba, larva serangga, dan serangga kecil lainnya. Dengan penglihatan yang tajam dalam kondisi cahaya rendah, mereka dapat berburu serangga ini pada malam hari.
Biji-bijian kecil juga dapat menjadi bagian dari diet kiwi, meskipun tidak sebanyak buah dan serangga. Terkadang, mereka juga memakan hewan air kecil seperti udang air tawar atau larva serangga air.
Burung kiwi adalah makhluk nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari. Mereka hidup di hutan-hutan Selandia Baru dan terutama memakan serangga, cacing, dan buah-buahan kecil. Keberadaan mereka di hutan sangat penting untuk ekosistem, karena mereka membantu menyebarkan biji-bijian dan mengendalikan populasi serangga.
Meskipun burung kiwi memiliki keunikan dan peran penting dalam ekosistem Selandia Baru, mereka menghadapi beberapa tantangan serius terhadap kelangsungan hidup mereka:
1. Habitat yang Hilang
Penebangan hutan dan perambahan lahan adalah ancaman utama bagi burung kiwi. Hilangnya habitat alami mereka mengurangi sumber makanan dan tempat berlindung, meningkatkan risiko pemangsaan oleh hewan pengganggu.
2. Pemangsa
Kucing, anjing liar, dan mamalia invasif lainnya adalah pemangsa utama burung kiwi. Karena ukuran dan perilaku kiwi yang tidak terbiasa dengan predasi, mereka rentan terhadap serangan oleh hewan-hewan ini.
3. Penyakit
Burung kiwi juga rentan terhadap penyakit yang dibawa oleh hewan domestik, seperti anjing. Penyakit ini dapat merusak populasi kiwi jika tidak dikelola dengan baik.
4. Perubahan Iklim
Perubahan iklim dapat mempengaruhi habitat dan persebaran makanan burung kiwi. Perubahan cuaca ekstrem dan perubahan suhu dapat berdampak negatif pada populasi mereka.
Selandia Baru telah melakukan banyak upaya untuk melindungi dan melestarikan burung kiwi. Ini termasuk pembuatan taman-taman perlindungan, upaya pemulihan habitat, dan program-program pemeliharaan di penangkaran untuk meningkatkan jumlah burung kiwi yang ada.
Penduduk Selandia Baru juga bangga dengan identitas nasional mereka yang terkait dengan burung kiwi. Hal ini telah memotivasi banyak orang untuk ikut serta dalam pelestarian spesies ini. Pendidikan tentang burung kiwi dan kampanye perlindungannya telah menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian mereka.
Burung kiwi adalah salah satu ikon yang paling dicintai dan dikenali di Selandia Baru. Namun, mereka juga menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup mereka. Dengan kerja sama dan upaya bersama, kita dapat membantu melindungi burung ini yang unik dan berharga, sehingga mereka dapat terus menjadi bagian penting dari ekosistem Selandia Baru dan warisan alam dunia.