Burung Merak Hijau: Ciri, Klasifikasi, Habitat, Prilaku, Konservasi, dan Ancaman Kepunahan

14-07-2023

Burung merak hijau (Pavo muticus), juga dikenal sebagai merak hijau Jawa, yaitu spesies burung yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Burung ini memiliki bulu yang indah dan ekor yang panjang serta menjadikannya salah satu burung paling menarik secara visual di dunia karena dapat membuka dan menutup ekornya seperti kipas dan memunculkan warna yang eksotis.

Namun sayang, burung merak hijau saat ini menghadapi ancaman kepunahan akibat perburuan liar. Karena keindahan bulunya yang menakjubkan, burung ini kerap diburu untuk diambil bulunya dan digunakan dalam perdagangan ilegal.

Perburuan yang berlebihan telah menyebabkan penurunan populasi burung merak hijau secara drastis. Selain itu, kerusakan habitat juga menjadi ancaman serius.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut ancaman kepunahannya, kami akan mengulas terlebih dahulu bagaimana ciri, klasifikasi, habitat, prilaku, dan konservasinya untuk pembaca setia kami. Langsung saja simak ulasan di bawah ini sampai selesai ya.

Ciri-ciri Fisik

(Foto: Pinterest)

Burung merak hijau jantan memiliki bulu berwarna biru-hijau keemasan dengan variasi warna dan pola yang kompleks. Bulu ekornya yang panjang dan kipas menambah keindahan burung ini.

Untuk burung jantan dewasa berukuran cukup besar, panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak.

Sedangkan untuk burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya juga kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan, dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri fisik yang dapat ditemukan pada burung merak hijau:

1. Ukuran

Burung merak hijau memiliki ukuran yang cukup besar. Panjang tubuhnya dapat mencapai sekitar 1 meter, sedangkan panjang bulu ekor mencapai hampir 1,5 meter.

2. Bulu Tubuh

Bulu tubuh burung merak hijau memiliki warna cokelat gelap yang pekat dengan kilauan kebiruan. Pada bagian leher, bulu-bulu tersebut membentuk pola mata yang mencolok dengan warna yang kontras.

3. Ekor yang Indah

Ciri yang paling menonjol pada burung merak hijau adalah bulu ekornya yang panjang dan indah. Bulu ekor ini terdiri dari bulu-bulu panjang dengan ujung yang melengkung. Ketika Pavo muticus mengibas-ngibaskan ekornya, bulu-bulu tersebut membentuk kipas yang spektakuler.

4. Warna Ekor

Saat ekornya terbuka, pavo muticus memperlihatkan keindahan warna yang eksotis. Bagian atas ekor memiliki warna biru kehijauan yang mencolok, sedangkan bagian bawah ekor berwarna hitam dengan kilauan hijau dan ungu.

5. Paruh dan Kaki

Burung merak hijau memiliki paruh yang cukup kuat dan tajam. Paruhnya berwarna hitam dan sedikit melengkung. Kakinya berwarna abu-abu kehitaman dan dilengkapi dengan cakar yang kuat.

6. Dimorfisme Seksual

Terdapat perbedaan antara burung jantan dan betina dalam hal penampilan. Burung jantan memiliki ekor yang lebih panjang dan warna bulu yang lebih mencolok daripada betina. Sementara itu, betina memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil dan bulu yang lebih kusam.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Family : Phasianidae

Genus : Pavo

Spesies : P. muticus

Habitat dan Persebaran

Burung merak hijau dapat ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan hutan pegunungan di Jawa, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mereka membutuhkan lingkungan hutan yang lebat dan terawat dengan baik untuk mempertahankan keberadaannya.

Mereka biasanya menghuni hutan-hutan primer dengan vegetasi yang lebat dan beragam, seperti hutan dataran rendah, hutan pegunungan, dan hutan rawa. Mereka juga dapat ditemukan di dekat sungai, danau, dan wilayah yang berawa-rawa.

Burung merak hijau memiliki persebaran yang meliputi beberapa negara di Asia Tenggara. Mereka dapat ditemukan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Selain itu, mereka juga tersebar di negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Laos, dan Vietnam. Populasi terbesar pavo muticus terdapat di Indonesia, terutama di hutan-hutan Jawa.

Namun, seiring dengan deforestasi atau penutupan hutan dan perusakan habitat yang terus terjadi di Indonesia, habitat alami pavo muticus semakin menyusut.

Perilaku dan Kebiasaan Makan

(Foto: Pinterest)

Burung merak hijau cenderung hidup dalam kelompok kecil yang disebut "harem". Harem ini terdiri dari satu jantan yang mendominasi dan beberapa betina.

Mereka dapat terlihat bersama-sama dalam mencari makanan, beristirahat, dan berinteraksi satu sama lain. Di luar musim kawin, burung merak hijau juga dapat membentuk kelompok yang lebih besar.

Burung merak hijau aktif pada siang hari atau disebut juga sebagai burung diurnal. Mereka aktif mencari makan dan beraktivitas selama periode siang.

Pada malam hari, mereka biasanya beristirahat dan menghabiskan waktu di tempat yang aman, seperti di atas pohon atau di sarang.

Burung merak hijau adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan.

Mereka makan beragam bahan makanan, termasuk buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, invertebrata (serangga, cacing), reptil kecil, dan kadang-kadang juga mamalia kecil.

Mereka sering kali mencari makan di lantai hutan atau di dekat sungai, menggunakan paruhnya yang kuat untuk mencari makanan di dalam dedaunan, tanah, atau batang kayu yang membusuk.

Burung merak hijau biasanya berburu secara aktif dengan mengais dan mencari makanan di sekitar lingkungan mereka.

Mereka menggunakan paruh dan cakar yang kuat untuk mengambil dan memakan makanan yang ditemukan. Mereka juga dapat menggunakan keahlian dan ketangkasan mereka untuk mengejar mangsa yang bergerak cepat, seperti serangga.

Salah satu perilaku menarik yang dimiliki burung merak hijau adalah kebiasaan berendam. Mereka sering kali mencari lumpur atau air dangkal untuk berendam.

Berendam ini membantu membersihkan dan merawat bulu mereka, serta membantu dalam menjaga kesejukan tubuh saat cuaca panas.

Status Konservasi

(Foto: Pinterest)

Burung merak hijau terdaftar dalam Daftar Merah IUCN sebagai "Terancam Punah". Populasinya mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir akibat hilangnya habitat alaminya dan perburuan yang berlebihan. Penurunan populasi ini menjadi perhatian serius bagi para ahli lingkungan dan organisasi konservasi.

Ancaman Kepunahan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terancam punahnya burung merak hijau, antara lain:

1. Penghancuran Habitat

Hilangnya hutan alami akibat perambahan lahan, pertanian, dan pembangunan infrastruktur telah mengurangi habitat yang tersedia bagi burung merak hijau. Perusakan habitat ini membuat mereka kehilangan tempat bertelur, mencari makan, dan berkembang biak.

2. Perburuan dan Perdagangan

 Bulu dan daging burung merak hijau sering menjadi target perburuan ilegal. Bulu-bulunya digunakan dalam perdagangan gelap dan juga digunakan dalam upacara adat dan keindahan hiasan. Perdagangan ilegal ini telah menyebabkan penurunan drastis populasi burung merak hijau.

3. Pencurian Telur dan Anakan

Telur dan anak burung merak hijau juga dicuri dari alam untuk diperdagangkan, mengurangi keberhasilan reproduksi mereka. Pencurian ini mengancam keberlanjutan populasi dan proses reproduksi alami Pavo muticus.

Upaya Konservasi

Untuk melindungi burung merak hijau, beberapa langkah konservasi telah diambil, termasuk:

1. Pemulihan Habitat

Upaya dilakukan untuk melindungi dan memulihkan habitat alami burung merak hijau, termasuk melalui program penghijauan dan restorasi hutan. Peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga habitat alaminya juga menjadi bagian dari upaya ini.

2. Perlindungan Hukum

Undang-undang perlindungan satwa dilaksanakan untuk melarang perburuan dan perdagangan ilegal burung merak hijau serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar.

Peningkatan penegakan hukum dan kerjasama antara lembaga penegak hukum dan organisasi konservasi sangat penting dalam melindungi burung merak hijau.

3. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Kampanye pendidikan dan kesadaran masyarakat dilakukan untuk menginformasikan masyarakat tentang pentingnya melindungi merak hijau dan ancaman yang dihadapinya.

Melibatkan masyarakat lokal, pelajar, dan kelompok masyarakat dalam upaya konservasi sangat penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam melindungi Pavo muticus.

Upaya kolektif dari pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk melindungi merak hijau dan memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan.

Konservasi burung merak hijau bukan hanya penting untuk mempertahankan keanekaragaman hayati, tetapi juga untuk melestarikan warisan budaya dan ekosistem yang unik di Indonesia.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat juga harus ikut mendukung upaya dari pemerintah demi menjaga kelestarian hewan endemik yang satu ini agar anak-cucu kita dapat melihat dan mengenal keindahan burung merak secara langsung di masa mendatang.

Artikel Lainnya