Burung Perkutut - Burung perkutut (Geopelia striata) adalah salah satu jenis burung kecil yang memikat hati dengan suara merdunya. Dikenal juga dengan sebutan "dove" atau "zebra dove," burung ini memiliki ciri khas belang-belang hitam dan putih pada lehernya yang membedakannya dari burung lainnya.
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi terkait burung ini lebih dalam, berikut taksonomi, habitat, jenis, cara berkembangbiang perkutut yang telah kami rangkum dari berbagai sumber:
Taksonomi
Berikut ini taksonomi atau klasifikasi perkutut:
Nama ilmiah: Geopelia striata
Famili: Columbidae
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Kerajaan: Animalia
Ordo: Columbiformes
Spesies: G. striata
Habitat Burung Perkutut
Burung perkutut biasanya hidup di hutan atau daerah yang memiliki padang rumput terbuka dan ladang untuk mencari makan. Mereka juga sering ditemui di semak belukar dan wilayah semi gurun.
Mereka memiliki preferensi habitat yang agak spesifik dibandingkan dengan spesies merpati lainnya. Hal ini karena mereka cenderung pemalu dan cenderung menghindari daerah perkotaan. Namun, terkadang, mereka juga bisa mencari makan di ladang pertanian dan padang rumput.
Makanan Burung Perkutut
Perkutut merupakan burung pemakan herbivora, tepatnya pemakan biji-bijian. Meski mereka hidup dan bertengger di pohon, Hewan ini biasanya mencari makan di tanah. Mereka biasanya mencari biji-bijian, beri dan buah-buahan di sepanjang area terbuka.
Namun demikian, sesekali perkutut juga memakan cacing, serangga, laba-laba, siput, dan jamur. Mereka bisa dikatakan sebagai makhluk oportunistik, yang berarti mereka akan makan hampir semua jenis makanan yang bisa mereka temukan.
Cara Membedakan Burung Perkutut Jantan dan Betina
Pertama, perhatikan bentuk dan ukuran fisik burung tersebut. Umumnya, perkutut jantan memiliki tubuh yang lebih besar daripada betina. Namun, perbedaan ini mungkin sulit terlihat pada perkutut yang masih kecil. Selain itu, Anda juga bisa melihat perbedaan pada bentuk kepala. Perkutut jantan memiliki kepala yang lebih besar, lonjong, dan datar, sedangkan betina memiliki kepala yang tidak begitu besar.
Kedua, amati bagian paruh burung. Perhatikan bagian putih pada atas paruh. Biasanya, perkutut jantan memiliki warna putih yang lebih terang, sementara betina memiliki warna putih yang lebih pudar. Selain itu, ukuran paruh juga bisa menjadi petunjuk. Paruh perkutut betina cenderung lebih pendek, lurus, dan tipis, sedangkan perkutut jantan memiliki paruh yang lebih panjang, melengkung, dan tebal.
Ketiga, perhatikan supit urang burung. Supit urang pada perkutut jantan biasanya lebih keras dan rapat, sementara pada betina lebih lunak dan renggang.
Keempat, dengarkan suara kicauan burung tersebut. Perkutut jantan memiliki kicauan yang lebih nyaring dan indah, sementara perkutut betina memiliki suara yang lebih lembut.
Terakhir, amati ekspresi wajah burung. Perkutut jantan memiliki ekspresi yang lebih tajam dengan mata yang menonjol keluar. Di sisi lain, perkutut betina memiliki raut wajah yang lebih lembut dan sayu.
Jenis Burung Perkutut
Berikut beberapa jenis perkutut yang terkenal di Indonesia, yaitu:
1. Perkutut Jawa (Geopelia striata): Perkutut ini memiliki ciri fisik berwarna abu-abu dengan belang-belang hitam pada sayapnya. Perkutut Jawa merupakan jenis yang paling umum ditemukan di Indonesia.
2. Perkutut Bangkalan (Geopelia maugeus)
Jenis ini memiliki ciri bulu berwarna coklat kemerahan dengan belang-belang hitam pada sayapnya. Burung perkutut Bangkalan umumnya ditemukan di daerah-daerah tertentu di Pulau Madura.
3. Perkutut Gunung (Geopelia montana)
Perkutut Gunung memiliki ciri fisik berwarna abu-abu dengan dada berbintik-bintik hitam dan putih. Jenis ini sering ditemui di daerah pegunungan.
4. Perkutut Raja (Geopelia cuneata): Jenis perkutut ini memiliki ciri bulu berwarna abu-abu dengan bercak-bercak putih pada bagian perut dan dada. Perkutut Raja ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
5. Perkutut Sumatera (Geopelia sumatrensis)
Jenis ini memiliki ciri fisik berwarna abu-abu gelap dengan dada berbintik-bintik putih. Perkutut Sumatera umumnya ditemukan di Pulau Sumatera.
6. Perkutut Timor (Geopelia maugeus)
Perkutut Timor memiliki ciri fisik berwarna coklat dengan belang-belang hitam pada sayapnya. Jenis ini umumnya ditemui di Pulau Timor.
Setiap jenis memiliki ciri khas fisik yang membedakannya dan memiliki wilayah persebaran yang berbeda di Indonesia.
Cara Berkembangbiak burung perkutut
Perkutu berkembangbiak dengan membangun sarang bersama pasangannya. Mereka menggunakan berbagai macam ranting dan tongkat untuk membuat sarang yang biasanya diletakkan di pohon atau semak, bukan di tanah seperti beberapa spesies merpati.
Setelah sarang selesai, perkutut betina akan bertelur sebanyak dua butir dalam satu masa reproduksi. Telur-telur ini akan dierami dengan penuh perhatian oleh kedua induk perkutut selama kurang lebih dua minggu, yang merupakan masa inkubasi.
Setelah dua minggu tersebut, telur-telur akan menetas, dan anakan perkutut akan keluar dari cangkang telur. Induk perkutut akan terus merawat anak-anaknya, memberi makan, melindungi, dan menghangatkan mereka selama sekitar tiga minggu.
Kemudian setelah tiga minggu berlalu, anak perkutut sudah cukup besar dan mandiri untuk bisa hidup secara independen. Mereka akan belajar mencari makan sendiri dan memisahkan diri dari induknya. Dengan cara berkembangbiak ini, perkutut dapat mempertahankan dan meningkatkan populasi mereka di habitat alaminya.
Demikianlah informasi terkait burung perkutut yang mungkin sedang kamu cari tahu. Perkutut memang telah lama menjadi favorit sebagai burung peliharaan karena kepribadiannya yang lembut dan suaranya yang menenangkan.
Keindahan dan daya tariknya tak hanya menarik perhatian para pecinta burung, tetapi juga memberikan sentuhan harmoni alam bagi siapapun yang mendengarnya.