Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat populer di penjuru dunia. Namun, sama seperti hewan pada umumnya, mamalia ini juga dikenal retan dengan sejumlah penyaki serius yang bisa membahayakan kesehatannya, salah satunya yaitu rabies.
Mengutip dari WebMD, rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem saraf dari inangnya. Virus ini bisa ditularkan dari berbagai cara, termasuk kepada manusia melalui gigitan maupun kontak langsung dengan saliva hewan yang terinveksi.
Untuk itu, penting sekali bagi pemilik dari hewan ini maupun mamalia lainnya, agar lebih memperhatikan seperti apa gejala atau ciri-ciri anjing rabies, guna mencegah situasi yang tidak diinginkan terjadi.
Dalam mengetahui hal itu, di bawah ini Faunatis telah memberikan ulasan mengenai bagaimana ciri-ciri anjing rabies serta cara mencegah anabulmu agar tidak terjangkit virus ini. Yuk simak agar tidak ketinggalan informasinya!
Dikutip dari Petmd, ciri-ciri anjing rabies muncul secara bertahap dan sulit dideteksi pada tahap awal.
Gejala umumnya meliputi demam, penurunan energi, dan nafsu makan yang berkurang. Namun, setelah 2-4 hari, gejala rabies cenderung berkembang dengan cepat, termasuk kelemahan atau kelumpuhan pada kaki, kejang, kesulitan bernapas, hipersalivasi karena kesulitan menelan, dan perilaku yang tidak normal.
Perubahan perilaku ini bisa bervariasi dari agresi ekstrem hingga depresi atau koma. Berikut ini ciri-cirinya yang perlu diketahui:
1. Lebih Agresif
Biasanya anjing yang terkena rabies akan menunjukkan perilaku yang lebih agresif. Virus rabies yang menyerang otak anjing dapat membuatnya menjadi lebih ganas dan kasar terhadap orang maupun hewan lain, bahkan terhadap orang yang sudah dikenalnya sekalipun.
Kondisi ini menandakan bahwa virus rabies telah merusak kemampuan anjing untuk mengendalikan perilaku dan meningkatkan risiko terjadinya gigitan atau serangan.
2. Tampak Gelisah atau Ketakutan
Meskipun gelisah atau ketakutan umumnya dianggap sebagai ciri-ciri anjing yang terkena rabies yang paling sering terjadi dan menunjukkan perilaku agresif, namun dalam beberapa kasus, anjing yang tampak lebih diam dan lemas juga bisa menandakan bahwa hewan tersebut mungkin mengalami masalah kesehatan ini.
Hal ini menunjukkan bahwa gejala rabies pada anjing bisa bervariasi dan tidak selalu berupa perilaku agresif.
3. Air Liur Berlebih
Jika anjing peliharamu mengeluarkan air liur berlebihan, padahal ia tidak sedang lapar, bisa jadi ini merupakan tanda-tanda anjing yang terkena rabies.
Rabies dapat menyebabkan kelumpuhan pada rahang dan tenggorokan anjing, sehingga produksi air liurnya menjadi lebih banyak.
4. Demam
Demam juga menjadi salah satu ciri-ciri anjing rabies yang perlu diwaspadai. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh anjing sedang melawan infeksi virus rabies.
Jika anabilmu tiba-tiba mengalami demam, sebaiknya segera membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus rabies ke manusia atau hewan lainnya.
5. Tidak Dapat Berjalan atau Berdiri
Tidak dapat berjalan atau berdiri termasuk ciri-ciri anjing rabies. Hal itu disebabkan oleh infeksi virus rabies yang membuat mereka kehilangan kemampuan untuk berdiri dengan stabil.
6. Sensitif terhadap Cahaya dan Suara
Apabila anabulmu terlihat sensitif terhadap cahaya dan suara setelah mereka menggit manusia bisa jadi itu ciri-ciri anjing rabies. Karena saat anjing terpapar virus rabies, mereka mudah terganggu atau gelisah ketika mendengar suara atau melihat cahaya yang terang.
Bahkan, rangsangan suara atau cahaya tersebut dapat menyebabkan anjing menjadi lebih agresif dan berpotensi menyerang orang atau hewan di sekitarnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa anjing yang terinfeksi rabies memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rangsangan sensorik dan perlu mendapatkan perawatan medis yang tepat.
7. Kejang-kejang
Selain sensitif terhadap cahaya dan suara, jika anjing menunjukkan perilaku kejang-kejang, bisa jadi itu merupakan salah satu ciri-ciri anjing rabies.
Penyakit rabies dapat menyerang sistem saraf dan otak, yang menyebabkan anjing mengalami kejang-kejang.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa kejang pada anjing dengan rabies juga dapat disertai gejala lain, seperti pingsan atau bahkan koma.
8. Susah Makan dan Minum
Ketika anjing terkena rabies, mereka akan mengalami kelumpuhan pada rahang, menyebabkan kesulitan menelan, sehingga mereka akan kesulitan atau bahkan tidak dapat makan dan minum.
9. Lebih Berisik dan Tidak Bisa Diam
Anjing yang terinfeksi rabies mungkin tidak dapat diam dan selalu bergerak dengan tidak teratur. Mereka akan lebih berisik dari biasanya
Ada beberapa cara mencegah anjing rabies yang dapat kamu coba agar melindungi anabulmu tidak terkena masalah kesehatan ini, seperti:
1. Vaksinasi
Menurut informasi yang dilansir dari dchealth.dc.gov menjelaskan bahwa memberikan vaksin rabies pada anjing sangat penting karena dapat mencegah terinfeksi rabies. Maka dari pastikan anjingmu selalu mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
2. Hindari kontak dengan hewan liar
Anjing seringkali berinteraksi dengan hewan liar seperti tikus dan burung. Untuk itu, cara mengcegah anjing rabies adalah dengan menghindari anabulmu kontak langsung dengan hewan liar seperti itu karena mereka bisa saja terinfeksi rabies.
3. Lindungi anjingmu dari gigitan hewan lain
Jangan biarkan anjingmu berinteraksi dengan hewan yang tidak dikenal atau hewan liar. Terlebih lagi, hindari anabulmu dari gigitan hewan lain seperti anjing atau kucing liar yang mungkin terinfeksi rabies.
4. Batasi anabulmu dengan kehidupan diluar rumah
Anjing yang bebas berkeliaran cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi rabies karena mereka bisa saja berinteraksi dengan hewan liar atau hewan yang terinfeksi rabies.Dan pastikan anjingmu selalu dalam pengawasan dan tidak bebas berkeliaran di luar.
5. Periksa anjingmu secara teratur
Selalu periksa anjingmu secara teratur untuk memastikan mereka tidak memiliki luka atau gigitan yang mungkin terinfeksi. Jika ada luka atau gigitan, segera bawa anjingmu ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
6. Menerapkan kebijakan karantina
Apabila anjingmu digigit oleh hewan liar atau hewan yang tidak dikenal, pastikan untuk mengkarantina anabulmu dan segera membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa.
Jika anjing kesayangmu terinfeksi rabies, langkah-langkah penanganannya dimulai dengan mengisolasi anjing tersebut. Segera pisahkan anjing yang terinfeksi dari hewan peliharaan dan orang lain untuk mencegah penyebaran virus rabies.
Selanjutnya, segera hubungi dokter hewan atau klinik hewan terdekat untuk mendiskusikan situasi Anda. Mereka akan memberikan panduan dan petunjuk lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang harus diambil.
Perlu diingat bahwa gigitan anjing yang terinfeksi rabies sangat berbahaya bagi hewan lain dan manusia. Dokter hewan mungkin akan merekomendasikan karantina ketat atau bahkan euthanasia sebagai opsi penanganan yang diperlukan.
Selain itu, penting untuk melaporkan kasus anjing yang terinfeksi rabies kepada otoritas kesehatan hewan setempat. Hal ini akan membantu dalam pemantauan dan pengendalian penyakit.
Pastikan juga anjingmu selalu mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur. Pencegahan merupakan kunci utama dalam melindungi anabulmu dan mencegah penyebaran penyakit ini.
Selalu tetap waspada dan tanggap terhadap kesehatan hewan peliharaanmu. Hal ini akan membantu menjaga hubungan yang sehat dan harmonis antara manusia dan anjing di lingkungan sekitarmu.
Demikianlah penjelasan tentang bagaimana ciri-ciri anjing rabies, cara mencegahnya dan penangannnya. Semoga ulasan ini dapat menambah pengetahuan seputar dunia kesehatan hewan!