Faunatis.com - Belangkas atau mimi merupakan jenis hewan air yang berbentuk unik. Tubuhnya lebar pipih dan berekor panjang seperti ikan pari, namun hewan ini tidak termasuk jenis ikan. Dalam bahasa Inggris hewan ini dinamai horseshoe crab alias kepiting ladam karena bentuknya dianggap mirip ladam.
Hewan ini memiliki darah yang sangat berguna untuk kesembuhan jutaan nyawa manusia. Kok bisa? Jika kamu penasaran, temukan jawabannya di bawah ini.
Tidak salah kalau belangkas disebut sebagai fosil hidup. Bukan saja karena penampilan mereka yang primitive, namun hewan ini memiliki leluhur yang hidup sejak 450 juta tahun lalu, bahkan sebelum dinosaurus hidup di bumi. Dan leluhur mereka itu ternyata punya penampilan yang gak jauh beda dengan belangkas modern.
Julukan kepiting ladam mungkin membuat kamu berpikir bahwa belangkas adalah sejenis kepiting. Tapi sebenarnya bukan. Mereka tidak punya antena, maka tidak termasuk kruetasea alias keluarga kepiting dan udang-udangan.
Belangkas termasuk chelicerata, yaitu sebuah subfilum yang juga mencakup arachinda. Maka walaupun hidup di laut, belangkas sebenarnya masih berkerabat dengan hewan arachnida seperti laba-laba, kalajengking, dan tungau.
Keunikan lain belangkas adalah mereka punya banyak mata. Pertama ada sepasang mata majemuk di bagian atas tubuhnya yang terutama berfungsi untuk mencari pasangan. Di belakangnya masing-masing ada satu mata lateral, lalu ada sepasang mata median dan satu mata endoparietal di bagian depan tubuh mereka.
Ada pula dua mata ventral di bagian bawah tubuh belangkas yang diperkirakan berfungsi untuk penunjuk arah saat berenang. Terakhir, bahkan ekornya bisa berfungsi sebagai reseptor cahaya. Jadi secara total, seekor belangkas punya 10 mata. Banyak banget ya.
Belangkas punya banyak kaki, dan biasanya mereka bergerak dengan berjalan di dasar laut menggunakan kaki-kakinya itu. Tapi mereka juga bisa berenang, dan uniknya, mereka bisa berenang terbalik!
Ya, belangkas suka berenang terbalik, dengan memanfaatkan mata ventral di bawah tubuhnya dan ekornya untuk menentukan arah. Kebiasaan ini khususnya sering dilakukan belangkas yang masih kecil, dan seraya semakin dewasa akan semakin berkurang.
Memiliki Darah Biru
Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang terbentuk dari zat besi. Darah belangkas tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang mengandung tembaga. Jika terkena udara, hemosianin akan memancarkan warna biru kehijauan, sehingga darah belangkas pun terlihat berwarna biru.
Nah, darahnya inilah yang membuat belangkas punya jasa besar bagi manusia. Pada tahun 1956 ditemukan bahwa darah belangkas mengandung sel khusus amebosit yang bisa mendeteksi adanya bakteri. Jika terpapar bakteri, amebosit ini akan mengeluarkan semacam lendir yang mengisoliasi bakteri tersebut supaya tidak menyebar.
Itu artinya darah belangkas bisa digunakan untuk mengetes steril atau tidaknya suatu komponen obat atau vaksin. Maka sejak 1970, FDA alias Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mewajibkan segala macam obat dan vaksin yang diberikan melalui suntikan untuk terlebih dahulu dites menggunakan darah belangkas.
Belangkas betina biasa menanam telur-telurnya di dalam lubang pasir pantai. Sedangkan yang jantan akan mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut. Sekali bertelur, induk belangkas bisa mengeluarkan 120 ribu butir telur, namun biasanya hanya sedikit saja yang akan bertahan hidup hingga dewasa.
Daging dan telur belangkas bisa dikonsumsi. Masyarakat Melayu di Kota Tinggi, Johor, Malaysia biasa menyajikan belangkas dengan menu asam pedas atau sambal tumis. Selain itu belangkas juga bisa disantap walaupun hanya dengan memanggang atau membakarnya saja.
Namun, perlu diperhatikan, belangkas termasuk hewan yang dapat menghasilkan racun memabukkan. Hanya bagian tertentu saja yang boleh dimakan dan hanya seseorang yang sudah terbiasa atau ahli saja yang dapat menyajikannya.
Masyarakat jawa menyebut belangkas jantan dengan mimi sedangkan betinanya dengan nama mintuno. Menariknya filosofi jawa mengibaratkan mimi dan mintuno merupakan sepasang hewan sejoli yang terkenal setia sehidup-semati. Ini karena belangkas termasuk binatang monogemik, sehingga sering dijadikan sebagai lambang cinta sejati atau kesetiaan karena hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya.
Uniknya, konon apabila mimi dan mintuno tidak dimasak bersamaan maka ia akan mengeluarkan racun, sedangkan kalau dimasak secara bersamaan maka hewan ini dapat dikonsumsi normal.
Melansir salah satu sumber, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.12/Kpts-II/1987 dan Peraturan Pemerintah RI No.7/1999, belangkas merupakan salah satu sumber daya genetik yang dilindungi. Satwa ini mempunyai risiko kepunahan yang tinggi akibat adanya degradasi habitat, reklamasi, pencemaran, perburuan komersial, hilangnya habitat dan sumber makanan, perubahan kondisi air, serta peningkatan predasi.
Nah, itulah dia seputar fakta Belangkas yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang, semoga ulasan di atas dapat menambah wawasanmu.