Sampai sekarang, serangan kutu dianggap suatu masalah memalukan.
Kutu rambut identik dengan masalah sosial, yaitu orang yang tidak mampu merawat diri dengan layak.
Tapi, tahukah kalian, bahwa banyak hal bisa menjadi penyebab perpindahan kutu rambut. Berikut fakta mengenai kutu rambut yang kami rangkum.
Waspadai rasa gatal di kepala atau jika Si Kecil mengeluh kepalanya gatal dan ada rasa gelitikan.
Cek dengan cermat apakah itu gejala ketombe atau kutu rambut.
Noda putih di kutu rambut adalah telur kutu yang menempel di rambut.
Jika diperhatikan lagi, akan ada induk kutu yang merayap di sela-sela rambut. Kutu akan berjalan mengitari kulit kepada dan melewati sela-sela rambut.
Jika ada kutu di rambut maka akan terasa sangat gatal dan panas. Gatal karena kutu sangat mengganggu dan tidak cukup jika hanya digaruk saja.
Ketika digaruk malah akan semakin terasa gatal sehingga si Kecil akan semakin bernafsu menggaruk kepalanya.
Hati-hati garukan yang sangat kuat bisa membuat kulit kepala luka dan menyebabkan infeksi.
Saat kulit kepala terkena air dan sabun mandi atau terkena keringat maka rasanya sangat perih.
Oleh sebab itu, biasakan untuk membersihkan rambut anak dengan keramas minimal sehari sekali.
Jika kutu sudah sangat parah, pilihlah sampo khusus pembasmi kutu rambut.
Baca juga : Fakta Menarik Capybara, Hewan Viral yang Dipanggil Mas Bro
Sebuah laporan American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2010 tentang kutu kepala merekomendasikan penggunaan pediculicide yang ada di apotek (produk pembunuh kutu).
Ini dijual sebagai krim bilas, shampo, gel, mousse, atau produk rambut lainnya.
AAP merekomendasikan agar orangtua memberikan obat tersebut pada anak sesuai petunjuk dan setelah hari ke sembilan, Anda dapat mengecek keberadaan kutu masih ada atau sudah hilang.
Di Indonesia umumnya orang menggunakan peditox untuk membasmi kutu rambut. Botol berisi liquid berwarna merah muda dengan muatan 50ml dan dijual seharga Rp 10.000 saja.
Jika rambut anak panjang dan lebat, mungkin ia butuh 2 botol untuk sekali pemakaian.
Kenali Penyebab Anak Muntah tapi Tidak Demam
Tunggu 8-12 jam setelah pemberian obat untuk efektivitas pemberantasan kutu dan telur-telurnya.
Gunakan sisir khusus untuk membersihkan kutu untuk menarik dan mengeluarkan telur dan kutu yang sudah mati dari rambut.
Setelah itu, semua perlengkapan dan baju anak harus dicuci bersih dengan disinfektan agar tidak ada telur tersisa.
Setelah pemberian obat antikutu, cek kondisi rambut anak 2-3 hari sekali untuk memastikan kutu tidak kembali.
Saat mengecek, basahi rambut anak, gunakan kondisioner, dan sisir rambut dari ujung kulit kepala sampai ujung rambut.
Kutu rambut ada yang tidak bisa diberantas dengan sekali pemberian obat antikutu.
Sangat mungkin anda terpaksa memberi beberapa kali dosis obat. Tetapi, hati-hati sebab obat ini pun ada kontra indikasinya.
Jika kutu sulit dibasmi, bawalah Si Kecil ke dokter jika sudah beberapa dosis obat.
Sebisa mungkin, hindari aktivitas seperti tidur berdempetan di kasur yang sama dengan anak yang memiliki kutu rambut.
Kutu juga bisa menular bila si Kecil berbagi peralatan rambut seperti sisir, dan pakaian seperti topi.
Kutu rambut benci tempat bersih. Jadi, setelah serbuan kutu, cuci seprai, baju, jaket, topi, syal dengan air panas dan disinfektan lalu keringkan.
Bersihkan dengan vakum sofa, bantal sofa, kursi, atau karpet tempat bermain si Kecil.
Rendam ikat rambut, sisir, jepit, dan asesoris rambut dengan cairan disinfektan selama 1 jam.
Anda juga bisa membuang asesoris rambut dan sisir lalu mengganti dengan yang baru.
Ingatkan anak untuk tidak meminjamkan sisir ke teman atau pinjam sisir ke teman.
Itulah fakta kutu rambut yang perlu kamu ketahui. Lindungi si Kecil dari serangan si kutu rambut yang jahat dan susah diusir.