Faunatis.com - Anaconda mengingatkan kita pada sesosok ular raksasa dengan sifat berbahaya yang dapat membelit, meremukkan, dan menelan manusia dewasa di saat-saat tertentu.
Anaconda adalah salah satu jenis ular yang paling terkenal di dunia. Hollywood bahkan sampai beberapa kali membuat film yang menceritakan tentang ular ini.
Ukuran yang sangat besar menjadi daya tarik dari ular ini, namun sekaligus membuat mereka ditakuti banyak orang.Ular ini merupakan jenis ular yang tergabung dalam subfamili Boinae, bersama dengan jenis ular Boa.
Anaconda memiliki genus Eunectes, yang terdiri dari 4 spesies yaitu Eunectes Murinus (Anaconda Hijau), Eunectes Notaeus (Anaconda Kuning), Eunectes Deschauenseei (Anaconda Tutul), dan Eunectes Beniensis (Anaconda Bolivia).
Banyak sekali fakta menarik ular raksasa ini yang membuat kalian bingung dan terheran-heran. Bagaimana? Penasaran kan?. Berikut ini fakta menarik Anaconda, ular raksasa yang mahir berenang, simak selengkapnya!
Dari keempat spesies tersebut, anakonda hijau adalah yang terbesar. Live Science menyebut bahwa ular ini bisa memiliki panjang maksimal 6 meter.
Sementara bobotnya bisa mencapai hampir 70 kg, sehingga menjadikan ular ini sebagai ular terberat di dunia.
Sebenarnya ada pula legenda mengenai ular anaconda raksasa, yang disebut-sebut bisa mencapai panjang hingga 30 meter. Namun, tidak pernah ada pembuktian ilmiah mengenai klaim tersebut sehingga kebenarannya diragukan.
Anaconda hanya terdapat di Amerika Selatan, khususnya di kawasan hutan dan Sungai Amazon. Memiliki mata dan lubang hidung yang teletak di bagian atas kepala memungkinkan anakonda bersembunyi di dalam air dengan hanya setengah kepalanya yang muncul ke permukaan.
Anaconda adalah ular yang jago berenang dan lebih suka berburu dalam air. Bahkan nama ilmiah mereka Eunectes berasal dari bahasa Yunani yang berarti "perenang handal". Bobot mereka yang berat membuat gerakan mereka lambat di darat namun sangat lincah di air.
Salah satu yang paling terkenal dari anakonda dan ular besar lainnya adalah kemampuan mereka untuk menelan secara utuh mangsa yang ukurannya jauh lebih besar dari badannya sendiri.
Kemampuan itu memungkinkan mereka tidak harus sering-sering berburu, karena satu mangsa besar bisa membuat mereka kenyang hingga beberapa minggu bahkan bulan.
Anakonda adalah predator tertinggi, dan mereka gak segan untuk memangsa sesama predator seperti jaguar atau buaya. Tapi mencoba menelan jaguar atau buaya berukuran besar terkadang membuat mereka luka parah atau bahkan mati.
Selama musim kawin yang bertepatan dengan musim hujan, anaconda jantan mencari betina menggunakan feromon yang dilepaskan oleh betina.
Betina dapat terlihat dalam keadaan tidak bergerak saat musim kawin, sementara jantan bergerak dari segala arah menjentikkan lidah mereka untuk merasakan bahan kimia yang menunjukkan keberadaan betina.
Seringkali, seekor anaconda betina lajang didekati oleh beberapa pejantan yang bersama-sama membentuk kelompok aneh yang disebut “breeding balls.”
Sekitar 12 ekor anaconda jantan membungkus betina yang sama dan mencoba kawin dengannya. Perkawinan unik ini dapat berlangsung selama 2 hingga 3 minggu di mana para pejantan terlibat dalam pertarungan untuk mencari kesempatan kawin dengan betina.
Kanibalisme bukanlah hal aneh dalam dunia anaconda. Dalam sebagian besar kasus yang tercatat, anaconda hijau betina bisa memangsa pejantan yang lebih kecil.
Dimorfisme seksual yang diperlihatkan oleh spesies ini, di mana betina jauh lebih besar daripada pejantan, turut berperan dalam membuat betina menganggap pejantan sebagai mangsanya.