Fakta Menarik Panda Merah, Panda Kecil yang Mirip Seperti Rakun

22-10-2022

Faunatis.com - Mari berkenalan dengan hewan imut ini, ya benar! Panda Merah, atau nama ilmiahnya Ailurus Fulgens merupakan binatang menyusui dan masuk kedalam ordo Carnivora.

Sesuai dengan namanya, hewan ini memiliki bulu tebal berwarna merah kecokelatan dari mata hingga ke mulutnya. Ia memiliki buntut panjang dengan dua belas cincin merah dan coklat muda berselang-seling.

Tapak kakinya ditutupi oleh bulu berwarna putih yang berguna untuk menjaga kehangatan tubuh serta untuk berjalan di atas permukaan salju atau es.

Panda merah ini termasuk kedalam salah satu hewan yang terancam punah dan masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Masih terdapat banyak sekali fakta-fakta menarik dari hewan ini, berikut ini beberapa fakta menarik Panda Merah, mamalia asli Himalaya Timur, simak selengkapnya!

Ukuran Tubuh Seperti Kucing Rumahan

Tidak seperti namanya “panda,” ukuran tubuh hewan ini tidak jauh berbeda dengan kucing rumahan. Panjang tubuhnya berkisar antara 50-64 cm, sementara ekornya memiliki panjang 28-59 cm. Berat tubuh pandan jantan 3,7-6,2 kg dan panda merah memiliki berat 3-6 kg.

Panda kecil ini dikenal dengan warna bulunya yang berwarna cokelat kemerahan dengan bagian lengan dan kakinya berwarna hitam.

Wajah dan ekornya yang khas sepintas terlihat mirip rakun, mereka memiliki telinga yang tegak, mata kecil yang selalu terlihat waspada dan hidung berwarna hitam.

Hewan Endemik Hutan Himalaya

Panda merah merupakan hewan endemik yang tinggal di hutan himalaya. Habitatnya membentang dari Nepal bagian barat hingga Cina bagian Timur.

Hewan ini hidup di dataran tinggi dengan ketinggian 2.200-2.400 m diatas permukaan laut. Karena tinggal di dataran tinggi, mereka terbiasa dengan iklim yang dingin dan sejuk dengan suhu 10-25Ëš C.

Panda merah lebih suka tinggal di hutan gugur dan hutan konifer, dan lebih banyak menghabiskan waktu di dahan pohon daripada di pemukaan tanah, mereka adalah pemanjat yang hebat.

Makan Bambu Setiap Hari

Tak jauh berbeda dengan panda raksasa, panda merah juga tidak bisa mencerna selulosa. Akibatnya, mereka harus mengonsumsi bambu dalam jumlah besar agar bisa tetap hidup.

Sekitar 2/3 dari makanan mereka adalah bambu. Sisanya adalah serangga, telur, akar, rumput, buah-buahan, bunga, jamur hingga ikan.

Bagian rebung (tunas bambu) lebih mudah dicerna daripada daun. Tak heran, panda merah bisa mengonsumsi hingga 4 kg rebung bambu serta bagian pucuk dan daun bambu sebanyak 1,5 kg. Bambu cepat dicerna oleh sistem pencernaannya, hanya membutuhkan waktu 2-4 jam saja.

Terdapat dua sub-spesies

Panda merah masih dibagi menjadi 2 sub-spesies, yakni Ailurus fulgens fulgens dan Ailurus fulgens styani. Sub-spesies pertama banyak ditemukan di Nepal, India bagian timur laut, Bhutan dan China.

Sementara, sub-spesies kedua hanya bisa ditemukan di Tiongkok, tepatnya di Pegunungan Hengduan di Sichuan dan Sungai Nujiang Timur di Yunan serta Myanmar bagian utara, ungkap laman Red Panda Network.

Jika dilihat secara kasat mata tidak terdapat perbedaan yang begitu mencolok dari kedua jenis panda ini. Namun jika diperhatikan baik baik Ailurus fulgens styani memiliki ukuran tubuh lebih besar dan warna lebih gelap dibandingkan Ailurus fulgens fulgens.

Hewan yang Sangat Soliter

Mereka adalah hewan yang sangat soliter. Panda merah sering ditemukan hidup sendirian di atas dahan pohon dan baru bertemu sesamanya saat musim kawin tiba. Mereka aktif di pagi dan sore hari, sementara saat siang mereka akan beristirahat untuk menghemat energi.

Mereka punya kebiasaan yang unik. Ketika panda merah terancam atau merasakan bahaya, mereka akan berlari memanjat pohon.

Namun, ketika sudah terdesak, panda merah akan berdiri dengan kaki belakangnya untuk membuat mereka tampak lebih besar. Selain itu, panda merah akan memakai cakar depannya untuk mempertahankan diri.

Demikianlah  fakta menarik seputar panda merah yang perlu kamu ketahui. Semoga populasi panda merah semakin meningkat dan dihapuskan dari daftar hewan yang terancam punah ya. Semoga Bermanfaat.

Artikel Lainnya