Faunatis.com - Yaki atau monyet Wolai atau monyet hitam Sulawesi adalah satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya.
Hewan ini sejenis dengan hewan dari famili Cercopithecidae, atau lebih dikenal dengan monyet makaka, dan menjadi yang terbesar yang ada di pulau Sulawesi.
Monyet hitam Sulawesi atau Celebes crested macaque termasuk ke dalam genus Macaca. Hewan ini sempat viral pada 2011 karena foto selfie-nya yang meggemaskan. Selain hal tersebut, monyet hitam Sulawesi dikenal memiliki penampilan dan perilaku yang unik.
Berikut ini beberapa penampilan unik dan fakta menarik Yaki, Monyet Hitam dari Sulawesi. Simak Selengkapnya!
Monyet hitam memiliki ciri tubuh yang mudah dibedakan dengan spesies lainnya. Tingginya sekitar 44-60 centimeter, dengan berat badan sekitar 7-15 kilogram, cukup besar jika dibandingkan dengan monyet Sulawesi lainnya.
Kulit monyet hitam berwarna hitam legam dengan bulu hitam mengkilat yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah, telapak tangan, dan pantat. Moncongnya lebih menonjol jika dibandingkan dengan jenis kera lain
Monyet hitam merupakan primata yang memiliki wajah dan rambut berwarna hitam. Panjang ekornya hanya 20 cm. Hal yang membedakannya dari jenis macaca lainnya ialah keberadaan jambul pada bagian kepalanya.
Selain itu, ada hal lain yang mencolok dari hewan ini yaitu bagian pantatnya yang berbentuk seperti hati dan berwarna merah muda, bagian tersebut disebut dengan ischial callosities.
Yaki merupakan hewan pemakan buah (frugivorous). Meskipun demikian, yaki kadang kala memakan daun dan serangga. Sebagai tambahan, perlu diketahui jika keberadaan yaki penting bagi keberlangsungan hutan karena hewan tersebut berperan dalam menyebarkan biji.
Monyet hitam Sulawesi memiliki nama ilmiah Macaca nigra. Selain itu, hewan ini juga memiliki nama lokal, yaitu “Yaki”. Ia merupakan salah satu dari tujuh macaca yang hidup di Sulawesi.
Habitat monyert hitam Sulawesi terdapat di hutan hujan (pada ketinggian sedang), di hutan primer dan sekunder, daerah pesisir maupun di dataran tinggi hingga ketinggian 2000 di atas permukaan laut.
Khusus untuk yaki, hewan ini hanya dapat ditemukan di Sulawesi Utara. Yaki dapat dijumpai di wilayah hutan Cagar Alam Tangkoko, Bitung, dan kawasan hutan konservasi lainnya.
Dalam habitatnya, yaki memilki kelompok besar yang terdiri dari 20-70 ekor. Setiap kelompok didominasi oleh yaki betina dibandingkan yaki jantan, dengan perbandingan 3,4:1.
Yaki tergolong hewan semiarboreal dan teresterial, selain menghabiskan waktu di pepohonan, yaki juga sering berjalan-jalan di atas tanah. Daerah jelajahannya berkisar antara 114-320 hektar, dan jelajahan hariannya bisa mencapai 5 kilometer.
Dalam kelompoknya, yaki memberlakukan sistem matrilineal atau anggota tetap dari kelompok adalah yaki betina, sedangkan yaki jantan sering berpindah-pindah kelompok.
Pada musim kawin, pantat Yaki akan berwarna lebih menyala, terutama Yaki betina. Pada Yaki bertina, warna pink yang lebih cerah ini akan bertahan sampai setelah Yaki melahirkan anaknya, sedangkan pada Yaki jantan, hanya pada saat musim kawin saja.