8 Fakta Menarik Tentang Semut Panda, Semut yang Imut Namun Berbahaya.

13-01-2023

Semut Panda merupakan bagian dari bangsa Serangga Hymenoptera yang meliputi tawon, lebah, dan semut.

Semut Panda pertama kali terlihat di Chili pada tahun 1938.

Namun kini hanya bisa ditemukan di wilayah tropis terutama gurun, seperti di Meksiko atau bagian Barat Laut Amerika Serikat.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Rio Dewanto, Agama, Umur dan Perjalanan Karir Suami Atiqah Hasiholan

Warna di tubuhnya yang indah serta diliputi bulu yang menyerupai beruang Panda raksasa China, bukan hanya sekedar pemanis, namun memiliki fungsi yang jauh lebih penting, sebagai penanda peringatan bagi predator.

melansir dari encyclios.org, Berikut 8 Fakta tentang Semut Panda yang jarang diketahui.

1. Sengatan Semut Panda sangat berbahaya.

Meski bentuknya yang menggemaskan dan warnanya yang menarik, namun sengatan Tawon tak bersayap ini sangat menyakitkan.

Seperti kerabat dekatnya, semut beludru, keduanya bahkan dijuluki Cow Killer (pembunuh sapi) karena seekor Sapi dewasa bisa mati hanya dengan 6 sampai 10 sengatan.

Racun yang terkandung dalam sengatan Semut Panda memiliki aktivitas sitotoksik yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Meski tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bagi mereka yang alergi terhadap racun dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis, sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu.

2. Struktur tubuh Semut Panda jantan berbeda dengan betina.

Semut Panda jantan tidak terlihat seperti Semut Panda betina yang tidak bersayap.

Spesies jantan memiliki sayap dan tubuhnya beberapa kali lebih besar dari betina.

Tawon ini juga memiliki kerangka luar yang sangat tebal yang melindunginya dari predator.

Serta digunakan untuk membuat sarang tempat menyimpan telur mereka, dan juga membantu mempertahankan kelembapan di lingkungan keras tempat tinggalnya.

3. memiliki sifat dan pola tubuh yang sama.

Semut betina dan jantan berperilaku sama, dan memiliki pola tubuh yang sama. Semut Panda tidak memiliki ratu atau pekerja.

Serangga ini tumbuh di kisaran panjang delapan milimeter dan tinggi dua hingga tiga milimeter.

4. Habitat Semut Panda di Iklim sedang dan tanah berpasir.

Tempat tinggal semut panda berasal dari garis pantai tengah Chili dan Argentina. Namun baru-baru ini terlihat di beberapa bagian Meksiko dan di barat daya Amerika Serikat.

Mereka lebih suka hidup di lingkungan beriklim sedang dengan tanah berpasir-kerikil (tempat mereka dapat menggali liang).

5. Semut Panda juga sering terlihat di dekat daerah pesisir atau gurun.

Tidak seperti serangga lainnya, Semut Panda tidak hidup berkoloni tetapi merupakan penyendiri atau hanya hidup dengan pasangannya.

Semut Panda memiliki cara reproduksi yang menarik.

Tawon jantan akan menggendong betina di atas sayapnya saat mereka kawin.

Selain itu, spesies ini mengalami perkembangan metamorfosis sempurna dengan tahap kepompong.

Semut Panda betina merupakan tawon penyendiri yang menyimpan telurnya di bawah tanah, serta sarang tawon lain atau serangga serupa saat berkembang.

6. Spesies Semut Panda di ambang kepunahan.

Sang betina dapat bertelur hingga 2.000 telur setiap tahun. Semut Panda hanya dapat hidup hingga usia 2 tahun

Meskipun memiliki jumlah telur yang cukup banyak, sayangnya mereka rentan terhadap predator yang memakan banyak Semut Panda muda setelah menetas karena warnanya yang cerah.

7. Berbeda jenis makanan saat masih larva dan dewasa

Saat dewasa Semut Panda hanya memakan serbuk sari dan nektar. sementara pada tahap larva, mereka akan memakan larva lainnya.

Telur-telur yang menetas akan memakan larva atau pupa serangga lain sebagai makanan pertama mereka.

8. Perbedaan pola hidup Semut Panda betina dan jantan.

Semut Panda betina sangat aktif pada siang hari, sedangkan Semut jantan merupakan hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari.

Baik jantan maupun betina dapat mengeluarkan Suara berkicau saat mereka dalam keadaan terancam oleh predator.

Itulah beberapa fakta menarik tentang semut panda yang lucu namun mematikan, karna sengatannya sangat berbahaya.

Artikel Lainnya