Kukang: Hewan Noktural yang Bergerak Sangat Lambat

01-01-1970

Faunatis.com - Hewan Kukang terkenal dengan pergerakannya yang lambat dan banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Dari total delapan spesies, enam diantaranya dapat ditemukan di Indonesia. Sebagai catatan, hewan Kukang berbeda dengan hewan Kungkang.

Apa itu Kukang?

Kukang adalah primata Strepsirrhine yang merupakan spesies dari Kukang lambat asli Indonesia, Malaysia bagian Barat, Thainland bagian Selatan dan juga Singapura. Kukang memiliki nama latin Nycticebus Coucang

Di Indonesia terdapat enam dari delapan spesies Kukang yang masih hidup dan bisa ditemukan di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hewan primata yang aktif dimalam hari atau satwa nocturnal ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Warna rambut/bulu yang beragam: kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman.

  2. Dibagian punggung terdapat garis coklat yang melintang dari tubuhnya bagian belakang hingga dahi, lalu bercabang kedasar telingan dan mata.

  3. Kukang bertubuh kecil, kekar dan memiliki ekor yang angat pendek

  4. Berat tubuh Kukang: ± 0,375 – 0,9 kg,

  5. Panjang tubuh: 19 – 30 cm.

  6. Kukang memiliki sifat yang pemalu dan primata yang gerakannya lambat.

  7. Kepala Kukang yang bulat memiliki moncong meruncing dan mata yang besar.

 

Habitat Kukang dan Perilaku Makan Kukang

Habitat Kukang

Habitat Kukang ada di hutan primer, hutan bambu, hutan bakau, hingga perkebunan coklat. Namun karena banyaknya lahan perkebunan dan hutan yang digundul membuat populasinya yang semakin sedikit. Hal ini membuat aktivis pecinta hewan kukang melakukan penangkaran di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat.

Perilaku Makan Kukang

Kukang yang aktif di sore sampai malam hari ini mencari makanannya dimalam hari. Berkat matanya yang dapat memantulkan cahaya yang sangat jelas dimalam hari, mempermudah hewan nocturnal ini mendapatkan makanannya.

Kukang bergantung pada eksudat pohon seperti getah, yang merupakan sumber makanan utama bagi mereka. Binatang Kukang disebut juga sebagai hewan omnivore, mereka memangsa hewan-hewan kecil, buah-buahan, serta pelbagai nabat lainnya.

Untuk informasi makanan Kukang selengkapnya bisa dilihat di bagian akhir artikel ini. Stay tuned ya!

Kukang Primata Yang Memiliki Bisa dan Lambat Bereproduksi

Kukang memanjat dan bergerak di antara ranting dan cabang pohon dengan perlahan-lahan dan hati-hati, hampir tidak pernah melompat. Tangan dan kakinya yang sama Panjang, membuatnya dengan gampang berputar dan meraih ranting dipohon lain. Pegangan kukang yang kuat, membantunya bertahan cukup lama bergantungan di ranting pohon.

Hewan primata ini terkenal dengan gigitannya yang berbisa. Bisa tersebut diperoleh kukang dengan menjilati sejenis kelenjar yang ada dilengannya. Kelenjar berbisa yang bercampur dengan ludah, mampu membuat efek jera bagi pemangsanya. Hal ini juga dilakukan kukang untuk melindungi anak-anaknya dengan cara menyapukan bisa tersebut ke rambut anak-anaknya.

Kukang adalah salah satunya hewan yang berkomunikasi melalui bau yang ditinggalkan di tempat-tempat tertentu. Binatang Kukang jantan diketahui memiliki wilayah teritori yang dipertahankannya dengan ketat. Primata ini lambat bereproduksi, anaknya yang masih kecil kadang kala ditinggalkan di ranting-ranting pohon atau didukung bergantian oleh kedua induknya.

Alasan Kukang Bergerak Sangat Lambat

Kukang dikenal sebagai hewan primata yang sangat lamban. Bukan tanpa alasan mengapa Kukang bergerak lamban, hal ini karena proses pencernaan didalam tubuh Kukang sangat lama. Oleh karena itu, hewan jenis primata ini bergerak lamban agar dapat menghemat energi.

Tetapi jangan selamanya menganggap kukang adalah hewan yang lamban dalam segala hal. Kukang merupakan perenang yang handal. Disaat keberadaannya yang terancam di daratan tidak lagi berlaku ketika dia turun ke air. Binatang Kukang dapat berenang dengan lihai berkat tangannya yang Panjang, tangan tersebut digunakan layaknya dayung untuk mendorong air sehingga kecepatannya patut diacungi saat berenang.

Spesies Kukang

  • Nycticebus Coucang tercatat memiliki 8 spesies yang masih ada sampai saat ini. Berikut spesies kukang dan penyebarannya.

  • Nycticebus Bancanus (Kukang Bangka) - Kukang Bangka tersebar di Pulau Bangka dan Kalimantan Barat Daya.

  • Nycticebus Bengalensis (Kukang Benggala), tersebar di wilayah India hingga Thailand.

  • Nycticebus Borneanus (Kukang Kalimantan) - Kukang Kalimantan tersebar secara endemic di Pulau Kalimantan bagian Tengah hingga Barat Daya.

  • Nycticebus Coucang (Kukang Sunda) - Kukang Sunda ini tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatera dan Kepulauan sekitarnya.

  • Nycticebus Kayan (Kukang Kayan), tersebar secara endemic di Pulau Kalimantan bagian Tengah Utara, yakni disebelah Utara Hulu sungai Mahakam dan sungai Rajang, hingga di selatan Gunung Kinabalu

  • Nycticebus Javanicus (Kukang Jawa) - Kukang Jawa tersebar di Pulau Jawa (bagian barat hingga tengah).

  • Nycticebus Menagensis (Kukang Filipina), tersebar di pulau Kalimantan bagian Utara, termasuk Sebagian Kalimantan Timur hingga Kepulauan Sulu di Filipina.

  • Nycticebus Pygmaeus (Kukang Kerdil), tersebar di Indocina sebelah Timur sungai Mekong: Yunnan, Laos, Vietnam dan Kamboja.

 

Apa makanan hewan Kukang?

Mungkin bagi kalian yang ingin memelihara Kukang, pasti sering mempertanyakan apa saja makanan Kukang. Nah, berikut daftar makanan hewan Kukang.

  • Pisang

  • Pepaya

  • Rambutan

  • Semangka

  • Jangkrik

  • Ulat Hongkong

  • Ulat Sutra

  • Cicak

  • Kadal Rumput


Harga Kukang

Meskipun Kukang adalah salah satu satwa liar yang dilindungi, masih banyak orang yang mencari informasi terkait berapa harga Kukang di Indonesia.

Di pasaran Indonesia, harga Kukang dibandrol seharga 300 ribu hingga 500 ribu Rupiah. Bahkan jika sudah masuk ke ranah pasar gelap, harga Kukang bisa melambung tinggi, berkisar 7 juta Rupiah.

Apakah Kukang berbahaya bagi manusia?

Jawabannya adalah Ya. Meskipun terlihat seperti boneka dan bergerak sangat lambat, gigitan Kukang ternyata sangat mematikan lho. Itu karena Kukang memiliki "bisa" yang berbahaya bagi manusia. Jika tergigit, manusia akan mengalami infeksi serius, demam tinggi, hingga reaksi anafilaksis.

Semoga jawaban ini dapat membantu kamu yang suka bertanya apakah kukang berbahaya bagi manusia.

Itulah informasi tentang hewan kukang yang dirangkum untuk anda. Kamu juga dapat mengetahui profil dari dikta, penyanyi muda asal Indonesia. Dan apabila anda melihat perdagangan hewan Kukang ini, segeralah melaporkannya kepihak yang berwajib. Marilah sama-sama melindungi salah satu hewan endemic Indonesia ini. Jangan sampai Kukang punah agar ekosistem alam tetap seimbang.

Artikel Lainnya