Faunatis.com - Iguana adalah salah satu jenis reptil dengan ciri adanya gelambir pada rahang bagian bawah. Hewan melata berdarah dingin ini sering salah disamakan dengan bunglon, sebab keduanya berbeda.

Mereka adalah salah satu spesies anggota keluarga besar kadal Iguanidae, dengan nama ilmiah Iguana iguana. Semua iguana adalah reptil yang merupakan anggota ordo Squamata dan subordo Iguania dan famili Iguanidae.

Jenis-jenis Iguana

Keunikan iguana terletak pada bentuk tubuh dan warnanya yang cantik. Struktur tubuhnya yang mirip kadal purba menjadikan reptil ini digemari oleh pecinta binatang yang anti mainstrem.

Berikut ini beberapa jenis-jenis Iguana yang populer di Indonesia, antara lain:

Iguana Hijau

(Sumber : www.costarica.com)

Iguana Hijau merupakan jenis iguana yang sering dianggap asli Indonesia yang paling populer untuk dipelihara, baik oleh pemula maupun para pecinta hewan yang sudah berpengalaman.

Umumnya iguana hijau hidup di habitat beriklim tropis dan sub tropis, seperti hutan hujan Meksiko Utara, Amerika Tengah, Brazil bagian selatan dan Kepulauan Karibia.

Harga iguana hijau dimulai dari Rp300 ribu sampai jutaan rupiah sesuai dengan ukuran dan bentuk fisiknya.

Iguana Merah

(Sumber : infobinatang.com)

Jenis iguana kedua yang tidak kalah populernya dari iguana hijau adalah iguana merah. Dengan sifatnya yang lebih agresif dan defensif, membuatnya cukup sulit untuk dipelihara.

Iguana merah terbagi menjadi dua berdasarkan warnanya, yaitu Red Mix yaitu keturunan persilangan antara jenis hijau dan merah.

Selanjutnya berjenis Super Red dengan kulit tubuh berwarna merah terang dengan garis hitam melingkar dari pangkal hingga ujung ekor.

Harga iguana merah dimulai dari Rp600 ribu sampai jutaan rupiah sesuai dengan ukuran dan bentuk fisiknya.

Iguana Biru

(Sumber : commons.wikimedia.org)

Iguana biru adalah iguana yang sangat cantik bila dipajang di berbagai sudut rumah. Karena kecantikannya ini, iguana biru memiliki harga yang lumayan fantastis.

Hewan ini diberi harga sekitar Rp3.5 juta untuk satu ekor anakan yang berukuran 30cm. Tidak heran kalau banyak pecinta reptil yang tertarik untuk memeliharanya.

Iguana Blue Diamond

(Sumber : commons.wikimedia.org)

Iguana blue diamond sebenarnya memiliki warna dasar hijau yang kurang menarik. Tapi, memiliki warna biru terang pada lapisan keduanya. Sehingga, banyak pecinta reptil yang kurang suka dengan warnanya.

Harga satu anak iguana blue diamond dimulai dari Rp500.000,- sampai jutaan rupiah sesuai dengan ukuran dan bentuk fisiknya.

Iguana Albino

(Sumber : depositphotos.com)

Iguana albino didominasi dengan warna dasar putih yang dilapisi warna kuning cerah seperti stabilo pada tubuhnya. Kesan cantik bertambah pada iguana albino karena bola matanya yang berwarna merah.

Satu ekor albino muda berumur sekitar 6 bulan dijual mulai dari Rp9 juta sampai Rp50 juta. Termasuk dalam kategori iguana paling mahal di Indonesia.

Perilaku dan Cara Hidup

Hewan ini biasanya hidup berkelompok, terutama saat berumur saat usia anakan. Satwa eksotis ini memiliki cakar tajam yang digunakan untuk mencengkram ketika berlari, menangkap mangsa dan membela diri.

Hewan ini adalah reptil berdarah dingin, sehingga pada pagi dan siang hari memiliki kebiasaan berjemur untuk meningkatkan suhu tubuh dan membantu kelancaran pencernaan. Saat musim dingin, hewan ini akan saling berdekatan agar suhu tubuhnya stabil dan terjaga.

Reproduksi

Iguana berkembang biak dengan cara bertelur-beranak atau ovovivipar. Iguana temasuk hewan poligini, artinya reptil ini bisa kawin dengan beberapa individu. Usia kematangan seksual tercapai antara usia 3 hingga 4 tahun.

Mereka akan berkembang biak saat musim kemarau dan menetaskan telurnya pada saat musim hujan. Tujuannya adalah agar lebih mudah menemukan makanan.

Betina mampu menghasilkan 65 telur selama tiga hari, dan menetas setelah 90 sampai 120 hari masa pengeramanan.

Makanan

Hewan ini termasuk golongan hewan herbivora atau pemakan tumbuhan, jadi makanan Iguana adalah tumbuhan hijau berupa sayur-sayuran dan buah.

Akan tetapi pada beberapa kasus, mereka suga memakan serangga dan bangkai yang ukurannya lebih kecil.

Mereka akan berhenti makan saat memasuki proses pergantian kulit, dan pada saat betina melakukan tahap perkembangan telur. Perubahan lingkungan baru juga dapat mengakibatkan hewan ini tidak makan karena stress.