Faunatis - Kadal panana atau yang lebih dikenal sebagai kadal lidah biru, begitu menarik perhatian dengan lidahnya yang berwarna biru yang unik.
Karena keunikannya ini, banyak orang tertarik untuk memelihara jenis kadal ini sebagai hewan peliharaan. Kita dapat dengan mudah menemukan spesies kadal lidah biru ini di daratan Papua dan Australia.
Selain itu, kadal ini diketahui memiliki panjang sekitar 30-50 cm dan memiliki tubuh berwarna coklat dengan garis-garis gelap yang melingkari bagian punggungnya.
Tubuhnya agak pipih dan panjang, dan dilengkapi dengan 4 tungkai dan 5 jari kecil yang tidak berselaput. Namun, yang paling menonjol dari kadal ini adalah warna lidahnya yang khas, yaitu biru.
Jadi, jika ingin menambahkan hewan peliharaan yang menarik dan unik ke dalam keluarga,kadal lidah biru bisa menjadi pilihan yang menarik.
Dengan kecantikan dan keunikan lidah birunya, kadal ini pasti akan menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.
Melalui artikel ini, penulis akan mengulas tentang mengenal kadal panana, jenis, makanan, cara merawat dan harga pasarannya. Daripada penasaran, yuk langsung simak ulasannya secara lengkap di bawah ini.
Diantara kamu pasti banyak yang bertanya apakah kadal panan dilindungi? Menurutinformasi yang dilansir dari ejournal.unpatti.ac bahwa terdapat 13 jenis reptil, dan yang menarik, tujuh di antaranya termasuk dalam jenis yang dilindungi.
Jenis-jenis tersebut meliputi kadal soa-soa, kadal panana, biawak, ular patola, penyu hijau, penyu sisik, dan buaya muara.
Berikut ini jenis-jenis kadal berdarah biru yang perlu diketahui, antara lain:
1. Tiliqua adelaidensis - Pygmy Blue Tongue Skink
Jenis kadal ini juga dikenal sebagai Pygmy Blue Tongue Skink. Mereka adalah spesies kecil dengan panjang tubuh sekitar 20 cm. Spesies ini terbatas pada daerah sekitar Adelaide, Australia Selatan.
2. Tiliqua gigas - Indonesian Blue Tongue Skink
Tiliqua gigas adalah jenis kadal yang dikenal sebagai Indonesian Blue Tongue Skink. Mereka memiliki tubuh yang besar dengan panjang hingga sekitar 60 cm. Tiliqua gigas memiliki beberapa subspesies, termasuk Tiliqua gigas evanescens (Merauke Blue Tongue Skink) yang ditemukan di Pulau Merauke, Indonesia, dan Tiliqua gigas keyensis (Key Island Blue Tongue Skink) yang ditemukan di Kepulauan Kei, Indonesia.
3. Tiliqua multifasciata - Centralian Blue Tongue Skink
Tiliqua multifasciata - Centralian Blue Tongue Skink, kadal ini dikenal sebagai Centralian Blue Tongue Skink. Mereka ditemukan di daerah tengah Australia, terutama di wilayah Central Australia. Ukuran tubuh mereka dapat mencapai sekitar 50 cm.
4. Tiliqua nigrolutea - Blotched Blue Tongue Skink
Blotched Blue Tongue Skink, juga dikenal sebagai Tiliqua nigrolutea, adalah jenis kadal yang ditemukan di Australia tenggara, termasuk Tasmania. Mereka memiliki pola belang-belang yang mencolok di tubuh mereka.
5. Tiliqua occipitalis - Western Blue Tongue Skink
Western Blue Tongue Skink adalah jenis kadal yang ditemukan di Australia Barat. Mereka memiliki kepala yang besar dan ciri khas bintik-bintik gelap di belakang kepala.
6. Tiliqua rugosa - Shingleback or Bobtail Skink
Shingleback atau Bobtail Skink adalah jenis kadal yang ditemukan di Australia, terutama di wilayah barat daya. Mereka memiliki penampilan yang khas dengan tubuh yang pendek dan gemuk serta ekor yang pendek atau hampir tidak terlihat.
Berikut ini beberapa langkah merawat kadal berlidah biru yang perlu diketahui, antara lain:
1. Tempat / Kandang
Sebelum membeli kadal berdarah biru, persiapkan kandang yang sesuai terlebih dahulu. Kandang kadal berlidah biru dapat berupa kotak wadah atau akuarium yang dilengkapi dengan tempat persembunyian dan lampu penghangat/UVB untuk menjaga suhu tubuh kadal berlidah biru tetap stabil.
2. Makanan
Kadal berlidah biru adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan segala jenis makanan. Pastikan memberikan makanan yang seimbang antara buah dan daging agar kadal tetap sehat. Berikan makanan setiap pagi dan sore dengan porsi yang cukup. Kamu dapat memberi mereka makanan seperti cat food basah, buah-buahan seperti pisang, strawberry, atau pepaya, jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, dan filet ayam.
3. Penyakit yang Harus Diwaspadai
Meskipun kadal ini tahan banting, mereka juga bisa terserang penyakit. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah pilek atau batuk. Tanda-tanda pilek atau batuk pada kadal panana meliputi bersin-bersin dan keluarnya lendir dari hidung dan mulut. Penyakit ini sering disebabkan oleh suhu kandang yang terlalu dingin.
Untuk mencegahnya, pastikan suhu kandang cukup hangat dengan menggunakan lampu pemanas. Jika kadal panana sudah sakit, segera konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli reptil. Selain itu, perhatikan juga penyakit Metabolic Bone Disease (MBD) yang disebabkan oleh kekurangan sinar matahari dan kalsium.
Untuk mencegahnya, berikan sinar matahari pagi pada kadal panana selama beberapa menit setiap hari atau gunakan lampu UVB. Pastikan juga memberi makanan yang mengandung kalsium.
4. Membantu Ganti Kulit
Kadal berlidah biru mengalami pergantian kulit sekitar satu bulan sekali. Proses pergantian kulit pada kadal panana tidak secepat pada ular, sehingga kita perlu membantu mereka agar tidak mengalami kesulitan dalam proses pergantian kulit ini.
Salah satu caranya adalah dengan menjemur kadal berlidah biru di bawah sinar matahari pagi selama 5-10 menit, jika memungkinkan, sambil merendamnya untuk mencegah dehidrasi. Jika Anda tidak memiliki akses ke sinar matahari, Anda dapat menggunakan lampu UVB.
Selain itu, pastikan memberikan tepung kalsium (dolomit) pada makanan kadal untuk memastikan kecukupan kalsium dalam diet mereka. Jangan lupa untuk memantau proses pergantian kulit mereka agar tidak terjadi masalah shedding yang dapat merusak kulit mereka.
Perlu diketahui bahwa harga kadal berlidah biru ini selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, satu ekor kadal berlidah biru dengan ukuran 15 cm dijual dengan kisaran harga antara Rp300.000 hingga Rp 375.000.
Kemudian, pada tahun 2020, harga anakan kadal yang berukuran 15 cm naik menjadi Rp 375.000, sementara jenis kadal dewasa bisa mencapai Rp 800 ribu per ekor. Bahkan, varian dengan ukuran 60 cm ditawarkan dengan harga mencapai Rp2 jutaan per ekor.
Pada tahun 2021, harga kadal tersebut kembali mengalami kenaikan. Sebagai contoh, Kadal Panana Halmahera yang awalnya dijual dengan harga Rp 335.000 - Rp627.000 per ekor, naik menjadi Rp350.000 - Rp700.000.
Begitu pula dengan jenis lain seperti Panana Juve yang naik dari harga Rp 350 ribu menjadi Rp 425 ribu. Sedangkan untuk Panana Gigas, harganya juga naik dari Rp400.000 - Rp475.000 menjadi Rp450.000 - Rp500.000.
Kenaikan harga kadal tersebut terus berlanjut pada tahun 2022. Sebagai contoh, Kadal Panana Kei Island yang sebelumnya dijual dengan harga Rp1.319.000 pada tahun 2021, naik menjadi Rp1.500.000 pada tahun 2022.
Harap diingat bahwa harga-harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada penawaran dari penjual. Untuk informasi yang lebih akurat, disarankan untuk mengunjungi pasar hewan atau reptil terdekat, atau juga dapat memeriksa situs jual beli online yang menawarkan kadal berlidah biru dengan harga bersaing.
Demikianlah pembahasan tentang kadal panana, jenis, makanan, cara merawat dan harga pasarannya.