Faunatis.com - Bekicot merupakan hewan kunak yang berasal dari kelompok moluska. Umumnya, hewan berlendir ini bisa ditemukan di area persawahan dan bebatuan dengan kondisi yang lembab. Ia juga kerap disebut sebagai salah satu hama karena memakan berbagai tanaman budidaya.

Bekicot memiliki kemiripan dengan keong dan siput, sehingga bagi sebagian orang sulit untuk membedakannya. Padahal jika diamati, ketiganya memiliki perbedaan baik dari segi fisik maupun perilakunya.

Walaupun hewan berlendir ini banyak dijumpai di area pemukiman, ternyata satwa ini bukanlah spesies asli Indonesia. Hewan bercangkang ini terdiri dari beberapa jenis dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Untuk lebih mengetahui tentang bekicot, simak penjelasannya di bawah ini.

Klasifikasi Bekicot

Hewan dengan nama latin Achatina fulica ini disebut juga siput darat yang berasal dari Afrika Timur. Layaknya penjajah, moluska ini sudah menginvasif hampir keseluruh penjuru wilayah di dunia dan menyerang lahan-lahan pertanian.

Menurut penelitian, bekicot disebut sebagai hewan yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia karena mengandung parasite di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, tak heran jika Amerika Serikat secara tegas melarang penduduknya untuk memelihara dan mengonsumsi hewan berlendir ini.

Berikut ini adalah klasifikasi bekicot, yaitu :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Sytromatophora

Famili : Achatinidae

Genus : Achatina

Spesies : Achatina fulica

Ciri-Ciri Bekicot

Berbeda dengan kelompok gastropoda lainnya, hewan ini memiliki sistem pernafasan dengan menggunakan pallium tipis yang dilengkapi pembuluh kapiler. Tak hanya itu, perbedaan bekicot dengan gastropoda lainnya adalah adanya sistem nervosium pada tubuhnya.

Bekicot memiliki ganglia yang berkumpul menjadi satu dan membentuk bagian menyerupai cincin di sekeliling esophagus. Ganglia tersebut tidak memiliki jaringan pengikat. Umumnya, berat badan bekicot berkisar antara 150 sampai 200 gram dan panjang tubuhnya sekitar 90 hingga 130 mm.

Hewan ini mempunyai alat indra berjumlah 4 yaitu mata, tentakel, ospharaduia, dan statocyt. Tidak memiliki kaki, bekicot berjalan dengan menggunakan perut yang dibantu dengan lendirnya.

Selain itu, bekicot memikili beberapa ciri fisik, antara lain :

  • Cangkang

Bentuk cangkang bekicot menyerupai tabung kerucut di bagian dalamnya berpilin spiral. Jika diamati, terdapat tujuh putaran pada cangkang bekicot dengan warna cokelat serta memiliki bercak berwarna gelap. Bagian dalam cangkangnya terdiri atas beberapa unsur penyusun yang bersifat sangat kuat, karena terbuat dari bahan kapur.

Susunan cangkang bekicot terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan periostrakum yang merupakan bahan tanduk atau konkiolin, lapisan prismatik yang terdiri atas arragonit atau kalsit, serta lapisan mutiara yang terdiri atas zat CaCO3 yang terlihat jernih dan mengkilap.

  • Tubuh lunak

Hewan ini memiliki tubuh yang sangat lunak dan tidak memiliki tulang belakang. Tubuhnya yang lunak dilindungi oleh cangkang yang keras yang terbuat dari bahan kapur dan terdapat lapisan mutiara didalamnya.

Habitat

Hewan bercangkang ini memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik pada berbagai kondisi lingkungan. Terlihat dari persebaran bekicot yang sangat luas, bahkan nyaris semua negara di dunia terdapat binatang berlendir ini, termasuk Indonesia.

Bekicot menyukai lingkungan yang lembab dan menghindari terkena paparan sinar matahari langsung. Habitat yang paling cocok untuk hewan ini adalah Kawasan tropis yang basah atau lembab dengan suhu sekitar 7,22 derajat Celcius dan pH lingkungan antara 7 hingga 8.

Hewan ini juga biasa menempel di tanah, bebatuan, batang pohon, ataupun dedaunan. Kelompok mollusca ini sebenarnya dianggap sebagai hama tanaman. Bahkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa satwa berlendir ini mengandung parasit yang dapat menyebabkan penyakit, sehingga tidak baik untuk dipelihara.Tetapi nyatanya ada masyarakat di beberapa negara yang justru memakan bekicot, seperti Perancis dan Indonesia

Itulah tadi penjelasan mengenai bekicot, semoga bermanfaat. Temukan informasi menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.