Mengenal Kumbang Tanduk, Karakteristik, dan Siklus Hidup

15-03-2023

Faunatis.com - Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) adalah jenis serangga dari famili Scarabaeidae yang dapat ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, India, dan Australia utara. Kumbang ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, mencapai sekitar 4-7 cm dan memiliki tanduk besar di kepala jantan yang digunakan untuk memperebutkan pasangan betina dan dalam ritual perkelahian antar jantan.

Kumbang tanduk memiliki warna tubuh coklat atau hitam mengkilap, dengan beberapa bintik-bintik kecil yang tersebar di seluruh tubuhnya. Kumbang ini biasanya aktif di malam hari dan makan dengan cara mengunyah berbagai jenis bahan organik seperti kayu, daun, dan akar tanaman.

Meskipun kumbang tanduk terlihat tidak berbahaya, namun mereka bisa menjadi hama bagi tanaman seperti kelapa, kelapa sawit, dan pisang. Larva kumbang ini hidup di dalam tanah dan merusak akar-akar tanaman sehingga dapat menyebabkan kematian tanaman jika populasi kumbang tanduk terlalu banyak. Oleh karena itu, pengendalian hama kumbang tanduk sangat penting dilakukan pada pertanaman yang terdampak.

Karakteristik Kumbang Tanduk

Kumbang tanduk dikenal dengan ciri-ciri yang khas, seperti berikut:

1. Bentuk Tubuh yang Besar dan Kuat

Kumbang tanduk memiliki tubuh yang besar dan kuat, dengan ukuran mencapai sekitar 4-7 cm. Bentuk tubuhnya terlihat tebal dan berotot, khususnya pada bagian thorax dan kepala yang digunakan untuk menjaga kekuatan saat terbang dan saat jatuh ke tanah.

2. Tanduk pada Kepala Jantan

Ciri yang paling mencolok dari kumbang tanduk adalah adanya tanduk pada kepala jantan. Tanduk ini bisa tumbuh hingga panjang sekitar 5-10 cm, dengan bentuk seperti tanduk rusa atau badak. Tanduk pada kepala jantan kumbang tanduk digunakan untuk menarik perhatian betina saat kawin dan untuk bertarung dengan kumbang jantan lainnya dalam persaingan untuk mendapatkan pasangan.

3. Warna Tubuh yang Gelap

Warna tubuh kumbang tanduk biasanya berwarna gelap seperti coklat atau hitam, dengan sedikit kilauan metalik. Bagian kepala dan tanduk jantan berwarna lebih gelap dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

4. Bentuk Kaki yang Kuat

Kaki kumbang tanduk memiliki bentuk yang kuat dan kaku, dengan cakar tajam untuk membantu mereka bergerak di atas permukaan tanah yang kasar. Kaki kumbang tanduk juga dilengkapi dengan jumbai rambut kecil yang berguna untuk menahan tanah agar tidak jatuh atau tergelincir.

5. Pola Pada Sayap

Kumbang tanduk memiliki sayap dengan pola yang unik dan menarik. Sayapnya berwarna coklat dengan pola hitam dan putih pada bagian tepi dan ujung sayap. Meskipun demikian, kumbang tanduk lebih sering berjalan atau merayap di atas permukaan tanah daripada terbang.

6. Perilaku Nocturnal

Kumbang tanduk adalah serangga yang aktif pada malam hari atau disebut juga perilaku nocturnal. Mereka lebih sering terlihat pada malam hari saat mencari makanan atau pasangan untuk berkawin.

Siklus Hidup Kumbang Tanduk

Siklus hidup kumbang tanduk meliputi empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan kumbang dewasa. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai siklus hidup kumbang tanduk.

1. Telur

Siklus hidup kumbang tanduk dimulai dari telur. Betina kumbang tanduk dapat bertelur hingga sekitar 60-100 butir dalam suatu periode. Telur ini berwarna putih atau kuning pucat, berukuran sekitar 3-4 mm, dan diletakkan di dalam lubang-lubang yang dibuat di dalam tanah dekat akar tanaman. Telur ini akan menetas menjadi larva dalam waktu 2-3 minggu.

2. Larva

Setelah menetas, larva kumbang tanduk memiliki bentuk seperti belatung dan berwarna putih atau kuning keabuan. Mereka hidup di dalam tanah dan merusak akar-akar tanaman. Makanan utama larva adalah akar-akar tanaman, tetapi mereka juga dapat memakan material organik lain yang terdapat di dalam tanah.

Larva kumbang tanduk memiliki tiga stadium pertumbuhan, di mana mereka akan mengalami pergantian kulit pada setiap stadium. Lama waktu stadium pertumbuhan tergantung pada kondisi lingkungan seperti kelembaban dan suhu. Pada umumnya, larva kumbang tanduk membutuhkan waktu sekitar 2-4 bulan untuk tumbuh menjadi larva dewasa.

3. Pupa

Setelah larva mencapai ukuran maksimal, mereka akan memasuki tahap pupa. Pupa kumbang tanduk berukuran sekitar 4-5 cm dan berwarna putih kekuningan. Pupa ini berada di dalam lubang di tanah atau di dalam kepompong yang dibuat dari serat tanaman.

Pada tahap pupa, tubuh larva akan mengalami perubahan bentuk menjadi kumbang dewasa. Tahap pupa berlangsung selama sekitar 2 minggu sebelum berubah menjadi kumbang dewasa.

4. Kumbang Dewasa

Setelah tahap pupa selesai, kumbang tanduk dewasa muncul dari kepompong atau lubang di tanah. Kumbang dewasa memiliki ukuran yang besar dan berwarna coklat kehitaman dengan kilauan metalik. Kumbang jantan memiliki tanduk yang tumbuh di kepala untuk menarik perhatian betina dan untuk bertarung dengan kumbang jantan lainnya dalam persaingan untuk mendapatkan pasangan.

Kumbang dewasa hidup di atas permukaan tanah dan menghabiskan waktu dengan makan dan mencari pasangan. Kumbang tanduk dewasa hidup selama sekitar 4-5 bulan sebelum akhirnya mati. Selama hidupnya, kumbang dewasa akan bertelur dan memulai siklus hidup baru.

Artikel Lainnya