Faunatis- Laba-laba adalah hewan invertebrata atau tidak memiliki tulang belakang dan termasuk dalam kelompok artropoda dan kelas Arachnida.
Laba-laba memiliki tubuh yang terbagi menjadi dua bagian utama: cephalothorax (kepala dan dada yang bersatu) dan abdomen. Mereka juga dikenal sebagai artropoda, yang memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
Saat ini, lebih dari 46.000 spesies laba-laba telah diidentifikasi di seluruh penjuru dunia. Tidak sedikit di antaranya yang mencatatkan diri sebagai laba-laba raksasa, makhluk menakjubkan dengan ukuran yang luar biasa.
Lantas apa apa nama laba-laba raksasa yang mencuri perhatian para peneliti? Temukan jawabannya dalam ulasan dibawah ini!
Tarantula Goliat (Theraphosa blondi) adalah salah satu spesies laba-laba raksasa amazon yang mendapat perhatian khusus dalam dunia hewan. Melansir dari laman National Geographic aba-laba ini memiliki bentang kaki yang mencapai hampir 30 cm dan berat tubuh dapat mencapai 170 gram. Dikenal sebagai "pemakan burung," Tarantula Goliat memang memiliki kemampuan memangsa burung, meskipun burung bukanlah makanan utamanya.
Meskipun namanya menunjukkan kecenderungan untuk memangsa burung, Tarantula Goliat lebih sering memakan serangga sebagai sumber makanan utamanya. Mereka juga dapat memangsa hewan-hewan lain seperti tikus, kodok, dan bahkan ular. Meskipun terkesan menakutkan, perlu diingat bahwa Tarantula Goliat tidak hidup di Indonesia, melainkan mendiami kawasan hutan hujan Amazon di Amerika Selatan. Sehingga, walaupun memiliki ukuran yang mencengangkan, keberadaan Tarantula Goliat tidak menjadi kekhawatiran di lingkungan sekitar kita.
Tarantula Salmon Pink (Lasiodora parahybana) adalah salah satu spesies tarantula yang menonjol dan dikenal dengan warna rambutnya yang berkesan seperti salmon pink atau merah jambu. Tarantula ini berasal dari Brasil dan sering dianggap sebagai salah satu tarantula terbesar di dunia. Bentang kaki mereka bisa mencapai sekitar 25 cm, menjadikannya salah satu dari tarantula terbesar di antara spesies tarantula lainnya.
Meskipun warna dan ukuran mereka menarik perhatian, Laba-laba monster ini dikenal memiliki racun yang umumnya dianggap tidak berbahaya bagi manusia. Namun, seperti halnya kebanyakan tarantula, rambut halus mereka bisa menyebabkan iritasi pada kulit atau bahkan masalah kesehatan jika terkena mata. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat berinteraksi dengan hewan ini, dan hindari kontak langsung dengan rambut halusnya.
The Huntsman Spider, atau juga dikenal sebagai laba-laba Sparassidae, adalah spesies laba-laba yang mencolok dengan panjang kaki mencapai 25-30 cm dan ukuran badan sekitar 4,6 cm. Meskipun berasal dari Asia, spesies ini juga ditemukan di daerah subtropis seperti Florida, Texas, dan California. Keunikan dari Huntsman Spider terletak pada kemampuannya bergerak dengan cepat, bahkan mampu merangkak dan menjelajahi permukaan licin seperti kaca.
Penemuan pertama kali dilaporkan pada tahun 2001 di Laos, dan habitat alaminya terletak di goa yang gelap dan dalam. Walaupun terlihat menakutkan karena ukuran tubuhnya yang besar, Huntsman Spider umumnya dianggap tidak berbahaya bagi manusia. Bahkan, laba-laba ini sering dianggap sebagai predator yang bermanfaat karena membantu mengontrol populasi serangga di sekitarnya.
Poecilotheria rajaei adalah salah satu spesies laba-laba raksasa yang ditemukan di Sri Lanka pada tahun 2009. Laba-laba ini menarik perhatian dengan rentang kaki mencapai 20 cm dan pita berwarna abu-abu merah muda yang terletak di bagian perutnya. Habitat alaminya mencakup area-area seperti pohon tumbang, batu, dan bahkan di dalam rumah manusia.
Tarantula Merah Tawny Raksasa Brasil (Grammostola mollicoma) adalah salah satu spesies laba-laba yang dapat ditemukan di Brasil, Uruguay, Paraguay, dan Argentina. Laba-laba ini memiliki bagian perut yang dilapisi kulit atau cangkang dengan ketebalan mencapai 16-18 mm. Ciri khasnya adalah adanya rambut berwarna merah kecoklatan di sekitar pergelangan kaki, yang memberikan laba-laba ini julukan "tarantula merah."
Salah satu karakteristik unik dari spesies ini adalah perilaku betina yang cenderung bersarang dan membantu anak-anaknya keluar dari telur. Hal ini menjadi perbedaan dengan kebanyakan laba-laba lain yang biasanya meninggalkan telur setelah melahirkan.
Jenis laba-laba raksasa lainnya adalah Tarantula Hitam Raksasa Kolombia. Tarantula Hitam Raksasa Kolombia (Megaphobema robustum) adalah spesies tarantula yang memiliki tubuh berukuran besar. Saat mencapai dewasa, ukuran laba-laba ini dapat mencapai 16-20 cm. Warna dominan tubuhnya adalah hitam, namun terdapat rambut berwarna kecoklatan dan beberapa tanda kemerahan yang menarik. Meskipun termasuk pemakan yang sangat agresif, spesies ini umumnya tidak membahayakan manusia.
Tarantula Hitam Raksasa Kolombia dapat ditemukan di hutan-hutan di Kolombia dan Brazil. Laba-laba ini terkenal karena kecenderungannya membuat sarang di bawah tanah dengan kedalaman yang cukup signifikan.
Hercules Baboon Spider adalah salah satu spesies laba-laba baboon yang mencolok. Seperti kebanyakan laba-laba baboon, laba-laba ini cenderung membuat sarang di dalam tanah. Mangsanya meliputi cacing, serangga, dan belalang. Dengan ukurannya yang besar, Hercules Baboon Spider memiliki tubuh dan kaki-kaki yang dilapisi bulu-bulu tipis yang panjang.
Sayangnya, Hercules Baboon Spider mulai menjadi semakin jarang terlihat di alam liar. Spesies ini menghadapi ancaman kepunahan karena seringkali diburu untuk dijadikan konsumsi manusia atau sebagai koleksi hewan peliharaan oleh para kolektor.
Jenis laba-laba raksasa berikutnya adalah Laba-laba Unta (Solifugae). Laba-laba ini memiliki karakteristik yang unik, di mana kepala dan badannya menyatu atau tanpa bagian perut seperti kalajengking. Mereka juga dilengkapi dengan taring besar di depan kepalanya. Meskipun tergolong dalam klasifikasi Solifugae, laba-laba ini tidak memiliki bagian tubuh ke-3, yakni ekor yang umumnya terdapat pada kalajengking.
Ukuran laba-laba Unta dapat mencapai 15-16 cm, dan habitatnya biasanya terdapat di daerah yang kering, seperti padang gurun. Keistimewaan lainnya adalah kemampuan berlari yang sangat cepat, mencapai kecepatan lari hingga 16 km/jam, menjadikannya laba-laba dengan kecepatan lari tertinggi di dunia.
Laba-laba ini diberi nama Laba-laba Unta karena pernah ditemukan menempel di bawah perut unta. Walaupun muncul mitos yang menyatakan bahwa laba-laba ini memakan perut unta secara perlahan, pernyataan tersebut tidak memiliki dasar kebenaran dan sebaiknya dianggap sebagai cerita yang tidak benar.
Laba-laba Pengembara Brasil (Phoneutria), yang berasal dari hutan tropis di Brasil, merupakan laba-laba dengan panjang mencapai 15 cm dan dikenal karena memiliki salah satu racun paling mematikan di dunia laba-laba. Meskipun gigitannya jarang menyebabkan kematian pada manusia, namun dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat intens.
Penting untuk dicatat bahwa Laba-laba Pengembara Brasil tidak termasuk dalam kelompok keluarga yang sama dengan Tarantula, meskipun ukuran tubuh keduanya mungkin mirip. Berbeda dengan Tarantula yang umumnya tidak berbahaya dan cenderung menunggu mangsanya datang, Laba-laba Pengembara Brasil adalah pemburu aktif yang mencari dan memburu mangsanya.
Nama laba-laba raksasa yang terakhir adalah Cerbalus aravensis. Cerbalus aravensis adalah jenis laba-laba terkecil dari kelompok yang terbesar. Ditemukan pertama kali di Israel pada tahun 2009, laba-laba ini memiliki warna dominan hitam dan putih. Dengan panjang total sekitar 14 cm, Cerbalus aravensis biasanya hidup di bawah tanah dan aktif berburu pada malam hari. Keberadaannya menjadi bukti akan keragaman hayati yang terus ditemukan melalui penelitian ilmiah, memberikan wawasan baru tentang kehidupan laba-laba di habitat tertentu.
Demikainalah beberapa jenis laba-laba raksasa yang ada dibumi. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk Anda.