Faunatis.com Pernahkah kalian menonton kartun animasi Woody Woodpecker? Jika pernah, kartun animasi itu terinspirasi oleh burung Ivory-billed yang sifat dan karakternya sama seperti di animasi.
Burung ini dinyatakan punah dan resmi dihapus dalam daftar spesies hewan yang terancam punah pada 29 September 2021 oleh FishWildlife Service (FWS).
Sebelumnya, burung pelatuk berparuh gading ini sudah dikategorikan sebagai spesies terancam punah sejak tahun 1967. Bahkan, jumlahnya mulai mengalami penurunan drastis sejak tahun 1800-an.
Mulai dari sasaran pemburu sebagai kolektor pribadi dan bahan membuat topi, hingga penebangan habitat asli dari burung spesies ini menjadi penyebab kepunahan.
Burung Ivory-billed merupakan inspirasi dari kelahiran kartun populer keluaran Universal Studios, Woody Woodpecker. Terbukti dalam serial kartunnya, Woody Woodpecker mengidentifikasi dirinya sebagai Campephilus principalis yang notabene nama latin dari burung pelatuk ini.
Burung Ivory-billed umumnya menempati pepohonan yang besar dan mencari makan di pohon-pohon mati akibat banjir, kebakaran, dan bencana alam lainnya.
Spesies Ivory-billed lebih banyak tinggal di daerah yang tidak terjamah manusia dan mencakup dataran tinggi hingga rawa-rawa. Mereka juga disebut suka bermukim di bawah sinar matahari.
Tempat membuat sarang yang paling disukai Ivory-billed adalah bagian pohon yang mati atau membusuk. Atau di bawah rerantingan yang rusak sekadar untuk melindungi diri dari hujan. Umumnya, sarang-sarang tersebut terletak di antara 15 dan 70 kaki (4,5-21,4 meter) di atas tanah.
Mereka membuat sarang dengan menggali lubang pohon hingga sedalam 2 meter. Biasanya, burung pelatuk ini juga membuat lubang sarang yang berbeda setiap tahunnya.
Spesies burung ini memiliki kebiasaan ekstrem, seperti yang diungkap oleh Tanner. Mereka kerap terlihat terbang meluncur kencang di udara kemudian menukik dengan tajam di atas pepohonan.
Kawanan burung Ivory-billed juga dikenal suka berpetualang karena sering terlihat terbang dari satu puncak pohon ke puncak yang lain dengan jarak yang jauh.
Burung Ivory-billed disebut sebagai burung yang suka bersosialisasi bersama kawanannya. Selalu ada 4 burung yang beberapa kali terlihat mencari makan di pohon yang sama.
Mereka juga bisa mempertahankan pasangannya sepanjang tahun. Sering sekali pasangan Ivory-billed kerap terlihat 'berpacaran' dengan saling menyentuh paruh masing-masing di atas pohon.
Pelatuk paruh gading merupakan salah satu spesies burung pelatukk yang dianggap sebagai hewan yang setia pada satu pasangan. Mereka hanya memilih satu pasangan seumur hidup mereka.
Burung ini kawin setiap tahun antara Januari dan Mei, kedua indukan akan bekerja sama untuk menggali sarang di pohon sebelum mereka memiliki anak.
Sekali bertelur biasanya mereka menghasilkan dua sampai lima telur dan diinkubasi selama 3 sampai 5 minggu.
Pasangan juga kooperatif dalam menjaga anaknya dari sekitar 16.30 sampai 6.30, penjantan yang mengeramkan telur. Sementara betina menjaga mulai dari 6.30 sampai 16.30 sampai 7-8 minggu hingga anak belajar terbang.
Burung ini terkena dampak penghancuran habitat mereka pada tahun 1880, membuat spesies ini mulai alami kelangkaan.
Belum lagi adanya Perang Dunia I dan II, peristiwa tersebut membuat sebagian besar habitat asli burung Ivory-billed hancur dengan cepat.
Pencarian ekstensif yang dilakukan tahun 2006-2010 pun tidak dapat memberikan bukti tanda-tanda kehidupan dari burung ini.