Faunatis.com – Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang hingga radius 40 km dan selalu dalam kawanan besar untuk mencari pakan. Di Indonesia, terdapat 239 jenis kelelawar dan sekitar 70 jenis ada di Sulawesi.
Hewan dengan nama latin Chiroptera ini kerap dianggap sebagai hewan perusak oleh manusia. Namun, tak bisa dipungkiri juga bahwa kelelawarmemiliki peranan penting dalam rantai ekosistem hewan dan tumbuhan.
Memiliki sayap di kedua sisi kanan dan kiri tubuhnya, hewan vertebrata ini memiliki kemampuan terbang yang sempurna bahkan dapat terbang di tempat dan terbang mundur (hovering).
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Infrakelas: Eutheria
Super ordo: Laurasiatheria
Ordo: Chiroptera
Sub ordo: Megachiroptera, Microchiroptera
Kelelawar tergolong dalam ordo Chiroptera dengan dua sub ordo yang dapat dibedakan berdasarkan jenis makanannya, yakni kelelawar pemakan buah yang hanya ditemukan di daerah tropis dan pemakan serangga yang tersebar di seluruh dunia.
1. Kelelawar Megachiroptera
Kelelawar Megachiroptera atau disebut kelelawar pemakan buah tergolong dalam spesies kelelawar terbesar, flying foxes, yang beratnya bisa mencapai 2 atau 3 lbs (0,9-1,4 kg). Makanannya hamper seluruhnya terbatas pada buah, serbuk sari, dan nectar.
2. Kelelawar Microchiroptera
Kelelawar Microchiroptera atau kelelawar pemakan serangga tergolong jenis kelelawar terkecil. Beberapa dari jenis kelelawar ini hidup seluruhnya atau sebagian besar dari buah.
Sejumlah besar kelelawar microchiroptera memakan serangga. anggota dari beberapa spesies kelelawar ini menangkap ikan ketika meluncur di atas air. Sementara itu, kelelawar vampire Amerika Selatan memakan darah secara eksklusif.
Ukuran kelelawar berkisar dari lebar sayap lebih dari 5 kaki (150 cm) dan lebar sayap kurang dari 2 inci (5 cm). Hewan nokturnal ini ditemukan di hampir seluruh bagian dunia namun paling banyak ditemukan di daerah tropis.
Tubuh kelelawar menyerupai tikus dan biasanya ditutupi dengan bulu halus. Wajahnya bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Banyak spesies mempunyai pelengkap kompleks pada moncong dan tonjolan, atau telinga palsi di depan telinga asli.
Struktur wajah ini merupakan bagian dari alat sensorik yang memancarkan dan menerima getaran suara. Hampir semua kelelawar beraktivitas di malam hari dan banyak yang hidup di gua.
Hewan giat mala mini lebih mengandalkan pendengaran, menggunakan ekolokasi (sonar) untuk menghindari tabrakan dan untuk menangkap dan memangsa serangga yang sedang terbang.
Berikut dijelaskan beberapa ciri-ciri kelelawar, yakni:
Hampir semua kelelawar beraktifitas pada malam hari dan banyak yang hidup di gua. Beberapa jenis kelelawar suka menyendiri, hidup di gua, celah, loteng, atau pohon berlubang.
Spesies lainnya bersifat komunal, dengan ribuan atau bahkan jutaan kelelawar bertengger di dalam gua atau di dahan pepohonan dalam hutan. Pada beberapa jenis kelelawar komunal, seluruh koloni meninggalkan sarang bersama pada malam hari dan kembali bersama di pagi hari.
Itulah tadi penjelasan tentang kelelawar, mulai dari klasifikasi, ciri-ciri, dan habitat. Temukan info menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.