Komodo |Taksonomi, Morfologi, Fisiologi dan Habitatnya

26-08-2022

 

Ada yang belum mengenal komodo? Kalau belum, mari kita kulik salah satu hewan endemik milik Indonesia ini. Komodo alias biawak komodo merupakan salah satu hewan atau spesies biawak besar yang mendiami Pulau Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Hewan ini adalah spesies terbesar dari familia Varanidae dan juga berstatus sebagi kadal terbesar di sunia dengan panjang 2-3 meter dan beratnya mencapai 100 kg. komodo juga diketahui menjadi salah satu hewan tertua yang masih hidup hingga saat ini.

Taksonomi Komodo

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Sub-Phylum: Craniata
  • Class: Reptilia
  • Sub-class: Lepidosauria
  • Ordo: Squamata
  • Sub-Ordo: Sauria
  • Infra Ordo: Varanomorpha
  • Family: Varanidae
  • Genus: Varanus
  • Spesies: Varanus komodoensis

Morfologi Komodo

Komodo dewasa yang berada di alam bebas pada umumnya memiliki berat rata-rata sekitar 70 kg, namun komodo yang memang dipelihara di penangkaran biasanya lebih berat dari komodo liar. Diketahui, komodo liar terbesar yang pernah ditemui memiliki ukuran panjang 3.13 meter dengan berat kotor sekitar 166 kg.

Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya. Meski disebut-sebut sebagai kadal terbesar di dunia, komodo masih kalah untuk ukuran panjang tubuh dengan biawak Papua (Varanus salvadori).

Komodo jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari betina, Komodo jantan pada umumnya berwarna kulit dari abu-abu gelap hingga merah batu bata. Sedangkan komodo betina, biasanya memiliki warna tubuh hijau kecokelatan dan ada beracak kecil kuning pada bagian tenggorokannya.

Beralik ke bagian mulut, komodo dewasa memiliki sekitar 60 buah gigi yang tajam sepanjang kurang lebih 2,5 cm yang sering terlepas atau senga ditanggalkan. Hewan ini juga memiliki lidah yang panjang dengan warna kuninh kecoklatan dan bercabang.

Menariknya, air liur yang dimiliki komodo dianggap sangat beracun sama seperti ular dan kadal beracun. Bahkan, tak sedikit orang aatu peniliti yang menilai bahwa racun dari air liur komodo tidak memiliki penawar untuk mencegah maupun menetralkannya.

Fisologi Komodo

Berbicara tentang fisologi komodo, hewan ini diketahui mampu melihat hingga jarak 300m jauhnya, tetapi hewan ini tidak dapat melihat saat malam hari lantaran retina matanya hanya memiliki sel kerucut .

Komodo juga mampu membedakan warna, akan tetapi sedikit tidak mampu untuk membedakan objek yang tidak bergerak. Selain itu, komodo tidak memiliki indera pendengaran meski memiliki lubang telinga.

Untuk mencium bau mangsanya, komodo sama seperti sebagian besar Squamata yakni menggunakan lidah. Bagian lidah komodo dapat menangkap partikel bau di udara lalu menaruhnya ke organ di langit-langit mulutnya (organ Jacobson) yang memiliki fungsi menganalisis tanda-tanda dari bau tersebut.

Komodo juga dapat mencium atau mendeteksi keberadaan bangkai yang jauhnya 4 sampai dengan 9,5 kilometer. Hal itu bisa dilakukan berkat bantuan angin dan kebiasaannya menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan.

Perlu Kamu ketahui, lubang hidung komodo hanya berfungsi untuk bernafas dan tidak dapat mencium bau lantaran tidak adanya selaput penerima bau di dalamnya. Di samping itu, komodo juga tak memiliki oragan perasa di lidahnya.

Habitat Komodo

Seperti yang telah disebutkan di atas, komodo adalah salah satu hewan tertua yang hanya bisa di temukan di Indonesia atau lebih tepatnya di Taman Nasional Komodo yang terletak di Pulau Komodo, Nusa Tengga Timur (NTT).

Habitat komodo umumnya berada pada ketinggian 0-600 mdpl yang dimana didominasi oleh padang savana. Rata-rata suhu pada habitat hewan ini berada pada kisaran 23-40 derajat celcius.

Penyebaran komodo dapat ditemukan pada kawasan padang savana Taman Nasional Komodo dengan luas 1817 km persegi dan taman lautnya sekitar 1214 km persegi. Selain itu, populasi komodo tersebar di Pulau Gili Motang, Pulau Kode, Pulau Omode, Pulau Padar, dan Pulau Rinca yang masih berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Namun, ada juga sebagian yang berada di Pulau Flores.

Nah, habitat dari komodo tadi menjadi penutup dari pembahasan kita mengenai komodo. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasanmu mengenai kadal terbesar yang masih ada di bumi ini.

Artikel Lainnya