Faunatis.com - Pasak bumi adalah salah satu jenis tumbuhan obat yang sudah lama dimanfaatkan oleh berbagai etnis di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah daratan Asia Tenggara seperti di Malaysia dan Indonesia bagian barat.
Di beberapa daerah di Indonesia, pasak bumi mempunyai beberapa sebutan antara lain, pasak bumi (Kalimantan), wisdara putih (Jawa), mempoleh (Bangka), besan (Sumut), dan tongkat ali (Aceh).
Di Malaysia, tanaman ini dikenal dengan sebutan tongkat ali, bedara putih, dan bedara merah, sedangkan di Thailand dikenal dengan plaa-pueak, plaalai phuenk, hae pan chan, dan phiak.
Menurut Cronquist (1981), klasifikasi pasak bumi berdasarkan taksonominya adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Family : Simaroubaceae
Genus : Eurycoma
Spesies : Eurycoma longifolia Jack
Berdasarkan karakter fisiknya, berikut dijelaskan beberapa ciri-ciri tanaman pasak bumi, antara lain :
Tanaman pasak bumi memiliki sistem perakaran yang tergolong akar tunggang. Akarnya akan menghujam ke dalam tanah hingga kedalaman 2 meter, sedangkan disekitarnya akan muncul cabang-cabang akar.
Batang tanaman pasak bumi umumnya tidak bercabang. Namun, ada sebagian kecil yang memiliki cabang dengan bentuk menyerupai payung dengan kedudukan daun melingkar, batang yang kokoh berwarna coklat keabu-abuan dan teksturnya licin.
Daun tanaman pasak bumi tergolong daun majemuk dan menyirip berbentuk lanset atau bundar telur. Ujung daunnya sedikit meruncing, berjumlah ganjil sekitar 13 hingga 41 lembar daun atau anak daun.
Daun pasak bumi merupakan tipe pinatus dengan panjang dari pangkal tangkai sekitar 20 hingga 40 cm, berbentuk oblong, dan bergelombang. Warna anak daun adalah hijau tua dengan ukuran 5-25 cm x 1,25-3 cm, pinggirannya bergelombang, serta tangkainya berwarna coklat kehitaman.
Bunga yang dihasilkan oleh tanaman pasak bumi berwarna merah jingga, dengan lebar 0,6 cm, berbulu halus dan terdapat benjolan kelenjar di ujungnya. Terdapat dua kelompok bunga pada tanaman ini, yaitu bunga jantan dan bunga betina.
Buah tanaman pasak bumi berwarna hijau gelap, bahkan terkesan agak menghitam dengan ukuran panjang sekitar 1 hingga 2 cm dan panjang sekitar 0,5 hingga 1 cm.
Beberapa penelitian membuktikan salah satu manfaat pasak bumi yaitu mengatasi disfungsi seksual. Dalam studinya, ditemukan sebanyak 109 pria yang merupakan respondennya terbukti mengalami peningkatan gairah seksual dan jumlah air mani, mengatasi masalah impotensi, serta memperbaiki kualitas sperma.
Tanaman pasak bumi dipercaya dapat meningkatkan aliran darah ke penis, meningkatkan produksi sperma dan memperbaiki kualitasnya, serta mengatasi disfungsi ereksi.
Manfaat berikutnya dari tanaman herbal ini adalah untuk membantu dalam mendapatkan otot yang besar dan membentuk. Hal itu dikarenakan, pasak bumi dapat meningkatkan energy, kekuatan fisik pria, sehingga lebih memungkinkan untuk Anda mendapatkan otot-otot yang kuat, besar, dan berbentuk.
Tanaman pasak bumi juga dipercaya berkhasiat untuk menurunkan stres. Beberapa penelitian membuktikan bahwa sebanyak 63 orang yang mengonsumsi pasak bumi memiliki tingkat stres yang lebih stabil.
Hal tersebut terjadi akrena kemampuan tanaman herbal ini dalam menurunkan hormon penyebab stres serta meningkatkan hormon anti-stres.
Demikian informasi mengenai tanaman pasak bumi yang menarik untuk diketahui. Temukan info menarik seputra flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.