Faunatis.com - Pohon pinus merupakan pohon jenis kornifera yang selalu hijau. Tanaman ini termasuk dalam golongan Coniferous Evergreen. Tumbuhan-tumbuhan dalam kelompok ini biasanya tumbuh berbentuk kerucut serta memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahunnya.
Pohon ini banyak digunakan untuk kegiatan industrial di Indonesia karena memiliki banyak manfaat mulai dari batang dan getah nya.Oleh sebab itu banyak orang menebang dan mencuri pohon pohon pinus secara ilegal di Indonesia.
Untuk lebih mengetahui lebih lanjut seputar pohon pinus, simak ulasan berikut ini.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sibdivisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese
Pohon pinus adalah salah satu tanaman perdu dengan tinggi mencapai 40 meter. Berikut ini dijelaskan ciri-ciri pohon pinus, antara lain :
Akar pohon pinus berbentuk akar tunggang yang juga memiliki banyak cabang. Akarnya berwarna cokelat dan mampu mencengkeram tanah dengan sangat kuat. Struktur perakaran pohon pinus sangat bagus, sehingga bisa mengikat tanah di sekitarnya atau bahkan mengurangi kemungkinan erosi.
Daerah perakaran ini juga berkaitan dengan usia pohon tersebut. Semakin tua usia pohon, maka daerah perakarannya menjadi semakin luas serta meningkatnya jangkauan penyerapan air, sehingga unsur haranya juga banyak.
Dalam penempatan penanamannya, pohon pinus harus ditanam dengan jarak yang agak jauh. Hal tersebut bertujuan agar akar bisa berkembang dengan baik. Apabila kita menebang pohon pinus maka pasti kita akan kesulitan untuk menghilangkan akarnya, karena akar pohon pinus bisa menembus tanah lebih dari 10 meter.
Batang pohon pinus memiliki ciri morpologis yang mirip dengan pohon cemara. Batang pohon pinus berbentuk silinder yang kokoh dengan berukuran maksimal 40 meter, batangnya keras, dan tegak lurus serta bagian bawahnya berukuran lebih besar.
Jika dilihat secara seksama, batang pohon pinus memiliki guratan dalam dengan tekstur putaran yang teratur. Percabangan batang monopodial yaitu terdapat 1 batang utama yang tumbuh tanpa terganggu. Terdapat cabang dibagian atas namun tidak terlalu banyak. Jika dilihat dari jarak jauh, pohon pinus akan membentuk kerucut atau limas segitiga yang menjulang ke atas.
Daun pohon pinus termasuk daun majemuk dengan panjang maksimal mencapai 20 cm. di bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik selaput tipis. Bentuk daun pinus memiliki kemiripan dengan daun cemara yang sama-sama berbentu jarum. Namun, bentuk daun keduanya memiliki perbedaan.
Karakteristik daun pinus memiliki dua cabang, sedangkan pada pohon cemara memiliki daun yang mengerucut. Pembeda lainnya adalah daun cemara memiliki gerigi di tepinya, sedangkan daun pohon pinus berbentuk berkas halus.
Bunga pinus merupakan jenis bunga yang memiliki kelamin tunggal (unisexualis). Bunga pohon pinus memiliki dua jenis, yakni bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan berbentuk silindris dengan ukuran panjang sekitar 2-4 cm dan menyebar dibagian pohon.
Bentuk bunga betina cenderung mengarah ke bentuk kerucut dengan ujung yang runcing. Pada bagian luar buga juga terdapat sisik dengan sayap-sayap di setiap bakal bijinya. Bunga betina dapat dengan mudah dijumpai pada bagian atas tajuk utama.
Pada saat masih muda, bunga pinus berwarna kuning dan kemudian akan berubah menjadi lebih coklat saat sudah semakin tua.
Biji pohon pinus berbentuk pipih bulat yang cenderung oval dengan warna putih kekuningan. Bijinya memiliki sayap yang berasal dari dasar bunga atau sisik buah.
Pohon pinus memiliki buah berbentuk kerucut, namun ada juga yang berbentuk silindris yang menyerupai bentuk pohon natal tetapi ukurannya kecil. Memiliki ukuran panjang 5-10 cm serta lebar 2-4 cm.
Pohon pinus cocok tumbuh pada kondisi tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kondisi tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 180 C hingga -30 C. pinus merupakan tanaman yang sangat mudah beradaptassi, bahkan terhadap perubahan cuaca ekstrim.
Beberapa spesies pohon pinus dapat tumbuh setelah kebakaran hutan terjadi. Sedangkan pohon yang sudah dewasa dapat beregenerasi dengan cepat.
Mulanya pinus banyak tumbuh di belahan bumi utara dan beberapa kawasan tropis di bumi belahan selatan. Saat ini, berbagai macam spesies pohon pinus telah tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, pinus tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan seluruh Jawa. Di Sumatera pinus ditanam sejak tahun 1921 dan di Jawa sejak tahun 1931. Indonesia memiliki satu spesies pinus asli yang berasal dari daerah Sumatera, tepatnya di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan. Spesies pinus ini dikenal dengan nama Sumatran Pine atau Pinus merkusii Jungh. et de Vriese.
Hampir seluruh bagian pinus, seperti batang kayu, kulit, getah, dan daun dapat dimanfaatkan. Beberapa manfaat pohon pinus, antara lain :
Kayu pinus memiliki kualitas yang baik dan struktur serat kayu yang halus, sehingga mudah diolah dan dijadikan produk meubel.
Sifat kayu pinus yang halus dengan tingkat kepadatan dan kerapatan yang rendah, membuat kayunya mudah dihancurkan dan diproses menjadi kertas dan pensil.
Getah pinus dapat dipanen untuk kemudian diolah menjadi terpentin gondorukem. Proses pengolahan tersebut melalui tahap penyulingan dan distilasi, sehingga menghasilkan fraksi padat (gondorukem) dan fraksi cair (terpentin).
Kedua fraksi tersebut memiliki manfaat sebagai bahan sizing produk industri, seperti ban, sabun, tinta, dan lain sebagainya. Sementara itu, fraksi terpentin digunakan sebagai bahan pelarut cat dan cairan desinfektan, seperti wipol, serta digunakan sebagai aroma terapi.
Kayu pinus sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan peti kemas yang sering digunakan untuk distribusi eksport import.
Daun pinus mengandung kalium dapat digunakan untuk bahan campuran pupuk. Ekstrak daun pinus juga dapat diolah menjadi bioherbisida guna mengatasi pertumbuhan gulma yang berlebihan.
Itulah ulasan mengenai pohon pinus, semoga bermanfaat. Dapatkan informasi menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.