Faunatis.com - Rotan adalah jenis tanaman yang tumbuh subur di kawasan Asia termasuk Indonesia. Penduduk Indonesia yang bermukim di sekitar hutan sudah lama memanfaatkan kayu rotan untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Rotan juga merupakan salah satu komoditas perdagangan hasil hutan Bukan kayu (HHBK) yang memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki potensi rotan yang sangat tinggi.
Indonesia menjadi Negara penghasil rotan terbesar di dunia karena mampu memasok produk ini dalam jumlah yang besar dengan memiliki 56% dari seluruh jenis rotan dunia atau sekitar 306 jenis. Rotan sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berpotensi tinggi di bidang ekonomi ini, ternyata juga memiliki beberapa keunikan. Salah satunya adalah batangnya yang menyimpan banyak air, sehingga apabila ditebas batangnya akan mengeluarkan air yang dapat membantu dalam bertahan hidup di alam.
Selain itu, masih banyak keunikan-keunikan lainnya yang dimiliki oleh salah satu jenis HHBK ini. Apa sajakah itu? Yuk, simak perjelasan di bawah ini!
Kingdom |
Plantae |
Subkingdom |
Viridiplantae |
Divisi |
Spermatophyta |
Sub Divisi |
Angiospermae |
Kelas |
Magnoliopsida |
Ordo |
Palmales |
Famili |
Palmae |
Genus |
Calamus L. |
Banyak orang yang mengira kalau rotan itu sama dengan bambu, padahal kedua tanaman ini memiliki ciri unik masing-masing. Berikut adalah ciri-ciri tanaman rotan yang ada di Indonesia agar anda dapat membedakannya dengan bambu.
Berbeda dengan bambu, rotan tumbuh dengan cara menjalar atau merambat dari dalam hingga ke permukaan tanah. Batang tanaman rotan yang muncul di permukaan tanah mulai melilit pohon yang ada di sekitarnya.
Rotan memiliki batang yang langsing dengan diameter 2-5 cm, memiliki banyak ruas panjang dan tidak berongga sehingga menyababkan rotan tidak mudah patah seperti bambu. Batang rotan mampu mencapai panjang hingga ratusan meter dan dapat mengeluarkan air jika ditebas. Batang rotan dilindungi oleh duri-duri yang panjang, tajam, dan keras. Selain berfungsi sebagai alat perlindungan diri, duri ini berguna saat rotan melakukan pemanjatan ke pohon-pohon di sekitarnya. Sedangkan bambu dilindungi oleh pelepah berbulu halus yang gatal dan akan tanggal saat tanaman ini telah kokoh dan berusia tua.
Rotan tumbuh di daderah beriklim subtropis maupun tropis seperti Indonesia. Habitat tumbuh rotan pada umumnya berupa daerah tanah berawa, tanah kering hingga pegunungan. Tumbuhan ini pada umumnya tumbuh pada daerah yang memiliki ketinggian 300-1000 mdpl. Semakin tinggi suatu tempat, tumbuhan ini semakin jarang ditemukan. Tumbuhan ini juga sangat sedikit bahkan jarang ditemukan di daerah berkapur.
Rotan tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan 2000 – 4000 mm per tahun. Menurut tipe iklim Schmidt dan Ferguson, tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah beriklim basah dengan suhu udara 240C – 300C. rotan yang tumbuh merambat/ memanjat pohon-pohon tinggi akan memiliki tingkat pertumbuhan batang lebih cepat dan tentunya lebih panjang. Hal ini disebabkan karena rotan mendapatkan intensitas cahaya mathari yang lebih banyak.
Tumbuhan HHBK ini merupakan tumbuhan khas daerah tropika karena banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa. Tumbuhan ini menyebar dari Afrika, India, Srilangka, Tiongkok Bagian Selatan, Malaysia, Pasifik Bagian Barat dan tentunya Indonesia. Keanekaragaman jenis ini banyak dijumpai di Asia Tenggara dan merupakan komoditas penting setelah kayu. Di Indonesia sendiri, salah satu komoditi kehutanan ini banyak ditemui di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Itulah penjelasan mengenai rotan sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu yang perlu anda ketahui. Dapatkan informasi menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.