Faunatis.com - Tanaman ciplukan atau sering disebut ceplokan adalah salah satu tumbuhan liar yang banyak ditemukan di tegalan, sawah kering, dan sekitar hutan.
Tanaman dengan nama latin Physalis angulata ini berasal dari Amerika dan menyebar secara luas di daerah tropis dunia. Ciplukan biasanya dapat tumbuh baik dengan ketinggian 1-1550 mdpl. Selain itu, tanaman ini memiliki ciri khas seperti batang lunak, daun berbentuk bundar telur ujung meruncing dan bagian tepi yang rata.
Untuk lebih mengenal tentang tanaman ciplukan, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Kingdom : Plantea
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.
Berdasarkan morfologinya, tanaman ciplukan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tanaman ciplukan memiliki akar tunggang, bercabang, dan berserabut berwarna keputihan kotor hingga kecoklatan. Selain itu, akar tanaman ini intensif yang menyebar hanya d permukaan tanah.
Batang tanaman ciplukan bertekstur lunak dengan panjang mencapai 1 hingga 2 meter bahkan lebih, beralur, berbentuk bulat, dan berwarna kecoklatan. Batang ciplukan berusuk, bersegi lancip, bercabang banyak, dan berongga dengan warna kehijauan muda.
Bunga tanaman ciplukan merupakan bunga tunggal yang muncul pada ketiak daun. Kelopak bunga ciplukan terbagi lima dan tajuk bersudut tiga serta meruncing. Mahkota bunganya berbentuk lonceng berwarna kekuningan muda hingga berwarna kecoklatan. Selain tu, terdapat bulu halas dan memiliki tangkai benang sari berwarna kekuningan pucat dan kepala benar sari berwarna biru muda.
Tanaman ini memiliki daun tunggal yang bertangkai banyak dan terletak di bagian bawah. Daunnya berbentuk bulat telur dan memanjang. Pangkal daun meruncing, bagian tepi merata dengan panjang daun mencapai 5-15 cm, lebar 2-10 cm, tangkai daun berwarna kehijauan muda dan pertulangan menyirip dengan warna keputihan.
Buah pada tanaman ini berbentuk bulat oval, berwarna kehijauan muda hingga kekuningan dan terbungkus dalam kelopak mengelumbung. Selain itu, buah tanaman ini memiliki biji-biji halus didalamnya yang berwarna keputihan yang diselimuti serat halus. Buah ini juga dapat dikonsumsi dan memiliki rasa manis.
Ciplukan merupakan tumbuhan asli Amerika yang kini tersebar secara meluas di daerah tropis. Di Jawa, ciplukan tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, dan tepi hutan. Tanaman ini biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl.
Manfaat Ciplukan
Buah ciplukan mengandung Vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas dan menambah sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini dapat membantu pembentukan kolagen yang berfungsi mempercepat penyembuhan luka. Buah ciplukan ini juga membantu tubuh untuk menyerap zat besi, antioksidan, dan vitamin E.
Kandungan kalsium dalam ciplukan dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian tubuh yang berperan mempertahankan massa tulang, kontraksi otot, mengatur irama jantung, produksi hormon, kesehatan pencernaan, dan pembuluh darah yang sehat.
Ciplukan juga diketahui mengandung pectin untuk sumber serat, makanan yang mengandung serat dapat membantu memindahkan proses pencernaan makanan di usus. Selain itu, mencukupi kebutuhan serat berfungsi untuk mencegah sembelit atau susah buang air besar.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit ciplukan dapat mengurangi peradangan. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai bahan percobaan penyakit radang usus. Namun, belum ada penelitian lanjutan yang ditujuakan pada manusia mengenai efek ciplukan untuk mengatasi peradangan.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai tanaman ciplukan. Selamat membaca dan jangan lupa untuk mengunjungi artikel lainnya di Faunatis.com untuk mendapatkan info-info menarik seputar flora dan fauna.