Faunatis.com - Tanaman kakao pertama kali ditemukan di pedalaman hutan hujan Amerika Tengah sekitar 2000 tahun yang lalu. Tanaman dengan nama latin Theobroma cacao ini masih tergolong kelompok Malvaceae kelas Magnoliopsida dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai kurang lebih 10 meter.
Tanaman kakao merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat mengalami proses penyerbukan silang dan dikenal sebagai tanaman incompatibility tersendiri.
Walau demikian, terdapat sebagaian varietas tanaman kakao yang dapat melakukan penyerbukan sendiri tanpa bantuan serangga, manusia, angin, atau air.
Pada kesempatan ini, akan membahas mengenai tanaman kakao secara lengkap. Simak ulasannya di bawah ini.
Adapun klasifikasi tanaman kakao dapat dilihat dari penjelasan berikut.
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Infa kingdom : Streptophyta
Super divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Ordo : Malvales
Kelas : Magnoliopsida
Familia : Malvaceae
Genus : Theobroma L
Spesies : Theobroma cacao L
Akar adalah bagian tumbuhan yang terdapat did alam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi. Tanaman kakao sendiri mempunyai akar tunggang atau radix primaria yang berwarna coklat tua dengan panjang akar yang mencapai 8 meter secara horizontal dan 15 meter secara vertical.
Pada awalnya, akar primer akan keluar cabang-cabang akar yang lebih kecil dengan jumlah banyak, kemudian berkembang dan setelah dewasa akan berubah menjadi dua akar yang mirip dengan akar tunggang.
Tanaman ini memiliki batang yang berbentuk bulat atau silinder, berkayu dengan arah tumbuh yang tegak di atas tanah. Pada awalnya, kakao diperbanyak dengan cara generative atau biji yang membentuk batang utama sebelum akhirnya membentuk cabang primer. Umumnya, cabang ini disebut jorket, yang nantinya dapat dijadikan sebagai cikal bakal tanaman baru.
Tanaman kakao memiliki percabangan dua arah, yaitu Orthotrop mengarah ke atas dan Plagiotrop mengarah ke samping. Diantara ruas-ruas batang tersebut akan ditumbuhi oleh tunas-tunas air yang dapat menyerap banyak energi sehingga tidak dipangkas.
Tanaman kakao memiliki daun tunggal dnegan tangkai yang hanya memiliki satu heli saja. Tangkai daunnya berbentuk bulat oval serta memanjang. Bagian pangkal daun kakao meruncing serta tepi daun berbentuk rata dengan panjang sekitar 10 hingga 48 cm serta lebar sekitar 4 hingga 20 cm.
Tulang daun kakao menyirip, yang artinya tulang daun tersusun dari tangkai daun serta ibu jari berjalan dari pangkal hingga ke ujung. Daun tanaman ini berwarna hijau, coklat, dan agak kuning muda.
Tanaman kakao emmiliki bunga sempurna yang terdiri dari kelopak berjumlah 5 helai, benang sari 10 helai. Bunga dari tanaman tersebut memiliki diameter 1,5 cm dengan disangga oleh tangkai bunga dengan panjang 2 hingga 5 cm. Buah tanaman kakao memiliki bentuk yang bervariasi, warnanya hijau tua dan akan berubah menjadi kuning setelah masak.
Panjang buah kakao sekitar 10 hingga 30 cm. Untuk buah yang masih muda dengan kurang dari 10 cm akan mengalami kekeringan karena gejala penyakit akibat serangga, atau juga bisa disebabkan karena proses fisiologi yang dapat menyebabkan terhambatnya saluran nutrisi yang berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan buah kakao.
Biji tanaman kakao diselimuti oleh lapisan lunak putih atau sering disebut dengan pulp yang memiliki rasa sangat manis dan gurih. Akan tetapi, jika ingin memecahkan bijinya, lapisan ini harus dihilangkan terlebih dahulu karena dapat menghambat proses perkecambahan.
Berikut dijelaskan beberapa manfaat dari tanaman akkao, antara lain :
Buah kakao yang telah masak dan siap dipanen akan diambil dagingnya dan selanjutnya diolah sebagai bahan dasar pembuatan coklat. Umumnya, hasil olahannya ada 2 jenis yakni dark chocolate (coklat hitam) dan coklat bubuk.
Dari hasil olahan tersebutlah yang selanjutnya akan diolah menjadi makanan yang lezat seperti coklat batangan, permen coklat, minuman, dan aneka macam kue coklat.
Dalam bubuk kakao, terdapat kandungan kafein, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine alami yang berkhasiat untuk memperbaiki tekanan di otak, menenangkan dan merilexskan pikiran. Selain itu, kakao juga dapat digunakan sebagai anti depresi, menghilangkan rasa lelah, serta menenangkan pikiran saat penat melanda.
Kandungan antioksidan dan flavanoid pada kakao dapat berfungsi sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh. Dengan mengonsumsi coklat, daya tahan tubuh akan meningkat sehingga tidak mudah gterserang oleh berbagai penyakit.
Dalam bubuk kakao terdapat kandungan theobromine yang ternyata berkhasiat untuk meringankan penyakit batuk yang melanda. Walaupun bukan sebuah penyakit yang fatal, namun apabila terserang batuk, makan akan sangat mengganggu aktifitas sehari-hari
Demikian penjelasan mengenai tanaman kakao, selamat membaca dan semoga bermanfaat. temukan informasi menarik seputar flora dan fauna lainnya hanya di Faunatis.com.