Faunatis.com - Katak dan kodok merupakan hewan Amfibi yang memiliki kemampuan untuk hidup di dua alam. Kedua hewan ini sering kali dianggap sama, namun pada kenyataannya berbeda.
Bagi masyarakat Indonesia, sering kali kedua hewan ini dianggap sama atau istilahnya saling tertukar. Hal ini wajar karena kedua spesies ini memiliki bentuk yang mirip.
Istilah katak dan kodok diambil dalam bahasa Inggris yaitu frog dan toad. Frog adalah sebutan untuk hewan amfibi dari suku Ranidae dengan ciri utama berkulit mulus dan sanggup melompat jauh.
Toad atau kotok adalah penyebutan untuk hewan amfibi dari suku Bufonidae dengan ciri utama berkulit kasar dan lompatannya pendek.
Kedua spesies ini merupakan spesies dari bangsa Anura yang tersebar hampir ke seluruh dunia. Secara umum, hewan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tubuh pendek dan lebar, terdiri dari kepala, badan, dan memiliki dua pasang tungkai yang tungkai belakangnya lebih besar.
Kaki berselaput digunakan untuk melompat dan berenang
Memiliki pita suara yang digunakan jantan untuk mengeluarkan suara dan menarik perhatian betina
Keduanya bertelur di perairan tenang. Telur-telur yang menetas akan tumbuh menjadi larva yang dikenal dengan nama berudu. Selanjutnya metamorfosis katak atau kodok dewasa.
Untuk membedakan katak dan kodok, kita dapat mengetahuinya dengan cara melihat ciri fisik atau morfologi keduanya, seperti bentuk tubuh, bentuk kaki belakang, kulit, kemampuan melompat, serta habitat hidupnya.
Perbedaan antara kodok dan katak juga dapat diketahui berdasarkan ciri lain, seperti suara kodok yang lebih keras dan berisik daripada katak, bau kodok yang lebih tajam dibanding katak, perilaku katak lebih agresif dibandingkan kodok, katak memiliki lidah lebih panjang daripada kodok, dan perbedaan-perbedaan spesifik lainnya.