Faunatis.com - Pohon angsana atau nama latin Pterocarpus Indicus merupakan salah satu pohon yang memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Pohon ini sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia dan merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati serta budaya masyarakat lokal.
Dalam artikel ini, Fuantis akan mengajakmu untuk mengenal lebih dalam mengenai klasifikasi pohon angsana ini serta berbagai manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia.
Sebagai pohon yang banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik, termasuk Indonesia, angsana memiliki ciri-ciri khas seperti batang yang tegak dan kulit berwarna coklat keabu-abuan, serta daun majemuk yang berwarna hijau mengkilat.
Selain keindahannya, angsana juga menyimpan manfaat yang mengagumkan untuk kesehatan tubuh kita. Dari sifat anti inflamasi hingga kemampuannya dalam mendukung kesehatan kulit, mari jelajahi lebih dalam mengenai pohon yang penuh khasiat ini.
Pohon angsana adalah sejenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Fabaceae. Pohon ini banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik. Angsana dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah, seperti angsana, angso, atau ki hujan.
Angsana merupakan pohon yang besar dan tinggi, dapat mencapai ketinggian sekitar 25 hingga 30 meter. Batangnya tegak dan berkulit kasar berwarna coklat keabu-abuan. Daunnya majemuk, tersusun atas beberapa anak daun dengan bentuk seperti jari-jari, yang berwarna hijau mengkilat.
Saat mekar, pohon ini menghasilkan bunga berwarna merah cerah yang berbentuk kelompok seperti payung, sehingga pohon ini juga sering disebut "payung merah."
Selain memiliki nilai estetika yang indah dengan bunga-bunga merahnya yang mencolok, kayu dari pohon ini juga memiliki nilai komersial yang tinggi karena tahan terhadap serangan rayap dan hama kayu lainnya.
Kayu angsana digunakan dalam berbagai bidang seperti pembuatan mebel, konstruksi, kapal, dan juga sebagai kayu bakar.
Pohon ini juga memiliki nilai ekologis yang penting karena menjadi tempat hunian dan makanan bagi berbagai jenis burung dan hewan lainnya.
Namun, di beberapa daerah, populasinya mengalami penurunan karena perambahan hutan dan penebangan liar. Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi pohon ini menjadi penting untuk mempertahankan keberadaan spesies ini dalam lingkungan alaminya.
Pohon ini biasanya dapat ditemukan tumbuh subur di wilayah-wilayah tropis dan subtropis di Asia Tenggara dan Pasifik. Habitat alami pohon ini meliputi negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Pohon ini cenderung tumbuh di daerah-daerah dengan iklim hangat dan lembab. Mereka sering ditemukan di hutan dataran rendah, hutan mangrove, tepi sungai, dan hutan pantai.
Selain itu, angsana juga dapat tumbuh subur di daerah pertanian, semak belukar, dan bahkan di kawasan perkotaan.
Angsana dapat tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan bebas genangan air. Mereka memiliki adaptasi yang baik terhadap iklim tropis, sehingga mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang panas dan lembab.
Selain dalam habitat alaminya, pohon angsana juga sering ditanam sebagai pohon hias dan pohon peneduh di kawasan perkotaan dan taman. Keindahan bunga merahnya yang mencolok dan daun hijau mengkilap membuatnya menjadi pilihan yang populer sebagai pohon pelengkap dalam lanskap perkotaan.
Pohon ini memiliki beberapa manfaat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Meskipun manfaatnya belum sepenuhnya terbukti melalui penelitian ilmiah, namun penggunaan tradisional pohon ini telah dikenal dalam pengobatan tradisional di beberapa wilayah. Berikut adalah beberapa manfaat yang dikaitkan dengan pohon ini:
1. Sifat Antiinflamasi
Beberapa bagian dari pohon ini, seperti manfaat daun angsana dan kulit kayu, diketahui memiliki sifat antiinflamasi. Ekstrak dari bagian-bagian ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan peradangan pada tubuh.
2. Penggunaan pada Kulit
Minyak yang diekstrak dari biji pohon ini telah digunakan dalam produk perawatan kulit tradisional. Minyak ini diyakini memiliki sifat melembabkan dan dapat membantu menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
3. Penyembuhan Luka Tradisional
Beberapa komunitas menggunakan daun atau ekstrak kulit kayu angsana dalam pengobatan luka tradisional. Sifat antimikroba dan anti inflamasi dianggap membantu proses penyembuhan luka dan mencegah infeksi.
4. Antioksidan Tinggi
Ekstrak dari daun Angsana telah menunjukkan khasiat antioksidan dalam beberapa penelitian. Senyawa antioksidan membantu melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung.
5. Sumber Potensial Senyawa Obat
Penelitian ilmiah telah mengidentifikasi berbagai senyawa kimia dalam tanaman Angsana yang memiliki potensi sebagai sumber obat baru. Beberapa senyawa tersebut telah diteliti karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki efek antiinflamasi.
Demikianlah ulasan mengenai seperti apa itu pohon angsana, lengkap dengan klasifikasi, habitat, dan manfaatnya yang dapat diperoleh dari pohon ini. Semoga ulasan kali ini dapat menambah wawasanmu seputar dunia flora yang ada saat ini dan selamat membaca!